Kamis 12 May 2022 19:38 WIB

Menhub: LRT Jabodebek untuk Selesaikan Masalah Transportasi Perkotaan

Saat ini wilayah Jabodetabek masih harus bergelut isu kemacetan lalu lintas.

Suasana proyek pembangunan LRT (Light Rail Transit) Jabodebek di kawasan Dukuh Atas, Jakarta (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Suasana proyek pembangunan LRT (Light Rail Transit) Jabodebek di kawasan Dukuh Atas, Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa pembangunanLight Rail Transit (LRT) Jabodebek bagian dari upaya pemerintah dalam rangka menyelesaikan masalah transportasi perkotaan."Pembangunan LRT Jabodebek adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menyelesaikan masalah transportasi perkotaan dengan angkutan massal," ujar Budi Karya Sumadi dalam seminar daring di Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Menhub juga menambahkan bahwa dalam rangka pembangunan LRT Jabodebek, pemerintah memberikan dukungan fiskal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT KAI dan juga melalui jaminan pemerintah atas pinjaman sindikasi bank. Penggunaan LRT selain dapat ditempuh dengan waktu lebih cepat, juga jadwal yang pasti dan kenyamanan. 

Baca Juga

Menhub berharap dengan adanya LRT Jabodebek nantinya masyarakat bisa beralih kepada moda angkutan massal. Menhub menilai hingga saat ini di daerah Jabodetabek masih harus bergelut isu kemacetan yang penyebabnya adalah penggunaan kendaraan pribadi berlebihan.

"Dengan adanya integrasi antarmoda yang baik diharapkan semakin memudahkan masyarakat dalam menggunakan angkutan umum, sehingga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum," kata Budi Karya Sumadi.

Sebelumnya Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengungkapkan sejumlah manfaat dari kehadiran LRT Jabodebek bagi masyarakat.Manfaat proyek LRT ini bagi masyarakat adalah tersedianya alternatif moda transportasi massal yang lebih efisien dan modern.

Selain itu, LRT Jabodebek juga mendorong tersedianya lapangan pekerjaan baik pada saat pembangunan proyek maupun pengoperasian. Kemudian memperbaiki kinerja sistem jaringan transportasi, mengurangi kemacetan, emisi, penggunaan BBM dan penghematan waktu perjalanan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement