Kamis 12 May 2022 22:43 WIB

Dinas Aceh: 130 Ribu Wisatawan Padati Objek Wisata Saat Libur Lebaran

Tingginya jumlah wisatawan tak lepas dari pelonggaran aturan mudik.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Masjid Baiturahman, Aceh. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh mencatat selama libur Lebaran 2022 sebanyak 130 ribu wisatawan memadati destinasi wisata di Tanah Rencong.
Foto: Wikipedia
Masjid Baiturahman, Aceh. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh mencatat selama libur Lebaran 2022 sebanyak 130 ribu wisatawan memadati destinasi wisata di Tanah Rencong.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh mencatat selama libur Lebaran 2022 sebanyak 130 ribu wisatawan memadati destinasi wisata di Tanah Rencong.

"Dari laporan sejumlah destinasi wisata, kami prediksi jumlah pengunjung selama tujuh hari dapat mencapai lebih dari 130 ribu," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddindi Banda Aceh, Kamis (12/5/2022).

Baca Juga

Jumlah itu diketahui dari manifes wisatawan yang masuk ke sejumlah lokasi wisata favorit seperti Sabang, Langsa, Pulau Banyak, Pantai Lampuuk, Museum Tsunami, dan Masjid Raya Baiturrahman. Kemudian, wisata Danau Lut Tawar, Pulau Rubiah, Gunung Salak, Taman Rusa Aceh Besar, Hutan Mangrove Langsa, Pasir Putih Aceh Timur, Pantai Lhok Bubon, Pulau Dua, dan Sigantang Sira.

Destinasi wisata itu juga tercatat yang paling ramai dikunjungi saat libur Lebaran sejak 3 hingga 8 Mei 2022. Dalam kurun waktu tersebut, sejumlah hotel dan penginapan di Sabang dan Banda Aceh penuh serta di daerah lain mengalami tingkat keterisian tinggi.

Jamaluddin mengatakan, pergerakan orang saat mudik dan libur Lebaran tahun ini telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. "Hal ini karena tingginya jumlah wisatawan yang datang ke destinasi wisata maupun sentra ekonomi di berbagai daerah," ujarnya.

Jamaluddin menuturkan, tingginya jumlah wisatawan ini tidak terlepas dari keputusan pemerintah yang melonggarkan aturan soal mudik setelah dua tahun terhalang akibat pandemi. Peningkatan ini juga diikuti dengan tingkat penerapan protokol kesehatan yang baik. Mulai dari pengelola destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif juga wisatawan.

Tingginya arus wisatawan, lanjut Jamaluddin, juga telah berdampak langsung terhadap pendapatan pelaku usaha dan UMKM di sejumlah lokasi wisata yang sebelumnya sempat mengalami penurunan akibat pandemi. "Tentunya dengan tingginya wisatawan ini berdampak langsung ke pelaku usaha atau UMKM di lokasi destinasi wisata, dan ini beriringan untuk mempercepat pemulihan ekonomi warga," katanya.

Selain itu, Jamaluddin meyakini jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Aceh akan terus meningkat mengingat ada puluhan kegiatan lagi yang akan digelar pada tahun ini. Kegiatan tersebut masuk dalam 101 Khazanah Piasan Nanggroe 2022 yang sudah diluncurkan akhir Maret lalu.

"Peluncuran Khazanah Piasan Nanggroe dan Festival The Light Of Aceh sebagai momentum kebangkitan industri dan promosi pariwisata di Aceh untuk pemulihan ekonomi masyarakat," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement