Pelatih Pep Guardiola kembali melontarkan tanggapan menohok atas kritik tajam yang dilayangkan Patrice Evra dan Dimitar Berbatov. Kedua mantan bintang Manchester United sempat mengkritik Pep dan timnya usai dikalahkan Real Madrid di final Liga Champions pekan lalu.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Evra sempat menilai City kekurangan sosok pemimpin karena Guardiola "tidak bisa melatih seseorang dengan personalitas/karakter". Sementara Berbatov menyebutnya sebagai sikap menyerah dari "tim kecil".
Pep memang beberapa waktu lalu sempat menanggapi kritikan Evra dan bahkan balik menyindir. Kini ia kembali melontarkan kalimat lebih menohok, bukan hanya kepada Evra, sekaligus terhadap Berbatov.
Respons diungkapkan Pep tak lama setelah timnya sukses mengalahkan dua lawan di Liga Inggris masing-masing dengan skor telak, lima gol. Kemenangan besar, yang diraih usai timnya kalah dari Madrid, ini justru menurutnya menunjukkan personalitas atau karakter kuat dari para pemainnya.
"Itu adalah karakter dan personalitas sama ketika kami kalah di Madrid pada dua atau tiga menit terakhir," kata Guardiola soal kemenangan timnya di Premier League sejak pulang dari Spanyol, dikutip Sky Sports, Jumat (13/5/2022).
"Mantan pemain seperti Berbatov, Clarence Seedorf, dan Patrice Evra dan beberapa tipe orang seperti ini ada di sana, dan saya pernah bermain melawan mereka. Saya tidak melihat personaliti semacam itu ketika saya menghancurkan mereka, di final Liga Champions melawan United."
Pep merujuk kalimat terakhirnya tersebut berdasarkan pengalamannya saat melatih Barcelona. La Blaugrana pernah mengalahkan MU di dua partai final Liga Champions dan jadi juara.
Pertama, pada musim 2009 dimana Barca menang 2-0 lawan Setan Merah. Kedua, pada 2011, dimana setelah menang 3-1 atas MU, Barca kembali menjadi juara. Saat itu Evra dan Berbatov masih memperkuat MU.
Kekalahan menyaktikan dari Real Madrid di semifinal Liga Champions memang sempat membuat City jadi sorotan. De Bruyne sempat diragukan bakal cepat kembali bangkit dalam perburuan juara Liga Inggris. Namun, City, sejauh ini, mampu menepis keraguan tersebut.
Pada laga melawan Newcastle, Ahad (8/5/2022), City menang 5-0 di Etihad Stadium. The Citizen juga sukses menggulung Wolves pada laga Kamis (12/5/2022) dengan skor 5-1.
Baca: Gagal Liga Champions, Manchester City Mengamuk di Liga Inggris
Kemenangan ini mengokohkan posisi Manchester City di puncak klasemen sementara Liga Inggris dengan keunggulan tiga poin dari Liverpool.
Dengan dua laga sisa, City hanya butuh sekali menang dan sekali seri untuk mengunci gelar juara Premier League musim ini. Kendati masih ada beberapa skenario lain yang bisa menyebabkan mereka gagal.
Baca: Manchester City Bisa Gagal Juara Liga Inggris, Ini Skenarionya
Sumber: Sky Sports
Baca juga:
- Liverpool Atau Manchester City? Siapa Bakal Terpeleset?
- Daftar 10 Pemain Termahal yang Dibeli Manchester City, Haaland Justru di Posisi Terakhir
- Pep: Saya Mungkin Kurang Mumpuni Bawa City Juara UCL
- Haaland ke Manchester City, Gabriel Jesus Pilih ke Arsenal
- Erling Haaland Digaji 1,2 Miliar per Hari di Manchester City?
- Pogba Ikut Jejak Carlos Tevez Pindah ke Manchester City?