REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menyambangi ribuan buruh peserta May Day Fiesta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Sabtu (14/5). Dalam kunjungannya, Sigit memberikan apresiasi atas dan kehormatan atas perjuangan kaum buruh dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Izinkan dalam kesempatan ini saya mengucapkan selamat. Hidup buruh, hidup buruh, hidup buruh,” teriak mantan Kabareskrim Polri tersebut di SUGBK, Jakarta Pusat, Jakarta Pusat, Sabtu (14/5)
Menurut Sigit, kaum buruh bersama dengan kepolisian dan stakeholder lainnya melakukan kerja keras menghadapi pandemi Covid-19 dengan berbagai macam kegiatan. Mulai dari mengikuti aturan prokes, mengikuti aturan-aturan PPKM bahkan buruh terlibat langsung dalam kegiatan vaksinasi, dalam kegiatan untuk kepentingan masyarakat.
“Alhamdulillah hari ini laju vaksinasi kita sudah mencapai 408 juta vaksin dan negara kita menjadi negara nomor 5 terbesar di dunia untuk vaksinasi. Dan ini semua bisa terjadi karena kontribusi, peran serta rekan-rekan buruh seluruh Indonesia,” kata Sigit.
Tentunya, lanjut Sigit, dengan penanganan pandemi Covid-19 laju suntikan yang berhasil kita capai maka saat ini covid bisa kita kendalikan. Saat ini pemerintah mulai memberikan kelonggaran, sehingga aktivitas-aktivitas kegiatan masyarakat bisa mulai berjalan normal. Termasuk kegiatan aktivitas para buruh dalam berkarya mulai berjalan normal.
“Kita bisa bekerja kembali dan bahkan kemarin semua bisa ikut melaksanakan mudik pada saat Hari Raya Idul Fitri. Kerja keras rekan-rekan di masa sulit saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik,” kata Sigit menambahkan.
Oleh karena itu, Sigit mengatakan, mewakili pemerintah mengucapkan terima kasih kepada kaum buruh. Pihaknya berkomitmen untuk terus mengawal, menjaga, memanfaatkan ruang-ruang demokrasi yang untuk menyampaikan kebebasan ekspresi, menyampaikan aspirasi, untuk kesejahteraan buruh ke depan. Namun Sigit, minta agar semuanya dilaksanakan sesuai aturan undang-undang atau sesuai aturan konsitutusi .
“Indonesia saat ini sedang bergerak meninggalkan posisi dari negara konsumen menjadi negara produsen. Berbagai macam kegiatan, imunisasi, investasi terus dilakukan untuk membuka lapangan kerja baru dan tentunya itu butuh support, andil, butuh rekan-rekan buruh untuk ikut berkontribusi di dalamnya,” tutup Sigit.