Senin 16 May 2022 12:59 WIB

Taliban Larang Pria dan Wanita Makan Bersama di Restoran

Taliban telah menerapkan larangan bagi pria dan wanita makan bersama di restoran

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
 Warga Afganistan membawa persediaan makanan saat pendistribusian bantuan kemanusiaan untuk keluarga yang membutuhkan, di Kabul, Afganistan, Rabu, 16 Februari 2022. Afganistan telah mengalami transformasi dramatis dalam setengah tahun pemerintahan Taliban. Negara ini merasa lebih aman dan tidak terlalu keras dibandingkan dalam beberapa dasawarsa, tetapi juga lebih miskin karena ekonomi yang dulunya didorong oleh bantuan menuju keruntuhan.
Foto: AP/Hussein Malla
Warga Afganistan membawa persediaan makanan saat pendistribusian bantuan kemanusiaan untuk keluarga yang membutuhkan, di Kabul, Afganistan, Rabu, 16 Februari 2022. Afganistan telah mengalami transformasi dramatis dalam setengah tahun pemerintahan Taliban. Negara ini merasa lebih aman dan tidak terlalu keras dibandingkan dalam beberapa dasawarsa, tetapi juga lebih miskin karena ekonomi yang dulunya didorong oleh bantuan menuju keruntuhan.

REPUBLIKA.CO.ID,  KABUL — Taliban telah menerapkan larangan bagi pria dan wanita makan bersama di restoran di kota Herat. Aturan baru tersebut telah diberitahukan kepada restoran-restoran di Afghanistan barat itu. 

Seorang pejabat Taliban yang bekerja untuk Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di Herat, Riazullah Seerat, mengatakan restoran diberitahu secara lisan bahwa peraturan itu juga melarang pasangan yang sudah menikah untuk makan bersama.

Baca Juga

Pria dan wanita juga telah diperintahkan untuk pergi ke taman pada hari yang berbeda dalam seminggu di bawah aturan baru. 

Dilansir dari Independent, Senin (16/5), itu terjadi ketika Taliban meningkatkan serangannya terhadap hak asasi perempuan, dengan pihak berwenang memerintahkan semua wanita Afghanistan untuk mengenakan burqa yang menutupi wajah mereka saat keluar di tempat umum Sabtu lalu.

Pada konferensi pers di Kabul, juru bicara kelompok Islam garis keras mengatakan ayah seorang wanita atau anggota keluarga laki-laki yang paling dekat dengannya akan ditegur, dipenjara atau bahkan dipecat dari pekerjaan pemerintah jika diketahui bahwa dia telah melanggar peraturan baru.

Keputusan yang baru dirilis juga menyatakan perempuan harus tetap di rumah jika tidak ada pekerjaan penting yang harus mereka lakukan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement