Rabu 18 May 2022 20:41 WIB

Covid-19 Melandai, Sukabumi Genjot Sektor Wisata

Pemkot Sukabumi menggenjot sektor pariwisata saat melandainya kasus Covid-19.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Kota Sukabumi kini memiliki ikon baru yakni bus wisata warna pink yang diberi nama Ayo Jalan Jalan ke Kota Sukabumi (Ajak Kami) dan akan mengenalkan wisata sejarah Sukabumi. Pemkot Sukabumi menggenjot sektor pariwisata saat melandainya kasus Covid-19.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Kota Sukabumi kini memiliki ikon baru yakni bus wisata warna pink yang diberi nama Ayo Jalan Jalan ke Kota Sukabumi (Ajak Kami) dan akan mengenalkan wisata sejarah Sukabumi. Pemkot Sukabumi menggenjot sektor pariwisata saat melandainya kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi mendorong pengembangan sektor wisata di tengah melandainya kasus Covid-19. Hal ini dilakukan dengan memperkuat kualitas pelayanan homestay atau pondok wisata.

Upaya tersebut salah satunya dengan menggencarkan pelatihan pengelolaan home stay pondok wisata yang digelar Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) di Hotel Taman Sari pada Selasa (17/5/2022) lalu.

Baca Juga

"Pelatihan pengelolaan homestay ini untuk standarisasi agar menjadi ekonomi pengalaman yang baik kepada warga dengan pelayanan terbaik," ujar Kepala Disporapar Kota Sukabumi Tejo Condro Nugroho, Rabu (18/5/2022).

Menurutnya, dengan melandainya Covid maka pelaku wisata khususnya homestat juga harus berbenah dalam menghadapi naiknya kunjungan wisatawan. Salah satunya Kota Sukabumi yang menjadi salah satu lokasi menginap bagi para wisatawan yang akan berlibur baik di kota maupun Kabupaten Sukabumi.

"Pelatihan ini terus digencarkan dan bersyukur karena mengundang pengelola homestay atau pondok wisata," kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Ia mengatakan wisata sebagai salah satu potensi berkembang sesuai dengan percepatan kondisi di lapangan. Terlebih lanjut Fahmi, ada tujuh ekonomi baru usai pandemi salah satunya pariwisata. Di mana setelah pandemi ingin tetap sehat dan senang dengan berwisata meskipun wisata sederhana.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement