Kamis 19 May 2022 03:58 WIB

Pelanggan Menurun, Netflix Kembali PHK 150 Karyawan di AS

Sebelumnya, staf penulis dan penyunting Netflix dirumahkan pada bulan lalu.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Logo Netflix. Netflix Inc menaikkan harga berlangganan bulanannya untuk wilayah Amerika Serikat dan Kanada.
Foto: AP Photo/Dan Goodman
Logo Netflix. Netflix Inc menaikkan harga berlangganan bulanannya untuk wilayah Amerika Serikat dan Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Netflix memberhentikan 150 karyawan yang sebagian besar berbasis di Amerika Serikat (AS) pada Selasa (17/5/2022). Hal tersebut dilakukan demi memotong biaya pengeluaran menyusul penurunan pelanggan.

Karyawan yang terkena dampak termasuk mereka yang memiliki jabatan senior. Ini merupakan pemutusan hubungan kerja (PHK) putaran kedua yang dilakukan perusahaan. Sebelumnya, staf penulis dan penyunting dirumahkan pada bulan lalu.

Baca Juga

Seorang juru bicara perusahaan mengatakan PHK secara langsung terkait dengan perlambatan pertumbuhan pendapatan Netflix. Ini membuat perusahaan terpaksa memberhentikan karyawannya sekitar 150 orang.

“Perubahan ini terutama didorong oleh kebutuhan bisnis daripada kinerja individu. Ini sangat sulit karena tidak ada dari kita yang ingin mengucapkan selamat tinggal kepada rekan kerja yang hebat. Kami bekerja keras untuk mendukung mereka melalui transisi yang sangat sulit ini,” kata juru bicara Netflix, dikutip Engadget, Rabu (18/5/2022).

Variety melaporkan perusahaan juga telah memotong sejumlah proyek animasi yang sedang dalam pengembangan, termasuk Wings of Fire dari produser eksekutif Ava DuVernay, serial prasekolah berjudul Antiracist Baby, dan With Kind Regards From Kindergarten. Namun, menurut sumber Variety, proyek-proyek tersebut dibatalkan karena alasan kreatif dan bukan untuk memangkas biaya.

Pada kuartal pertama 2022, Netflix melaporkan kehilangan pelanggan yang dikaitkan dengan peningkatan berbagi kata sandi, persaingan dari platform streaming lain, dan pemberhentian layanan di Rusia. Layanan streaming sedang mencoba penambahan harga yang lebih rendah, tingkat yang didukung iklan serta memotong sejumlah proyek yang sedang dalam pengembangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement