PMK Merebak, Usaha Peternakan Masih Menahan Diri tak Mendatangkan Sapi
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
PMK Merebak, Usaha Peternakan Masih Menahan Diri tak Mendatangkan Sapi (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Langkah- langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak –khususnya sapi—juga dilakukan oleh para pengusaha peternakan.
Selain mengawasi dan menjaga kesehatan sapi dikandang komunal, para pengusaha --untuk Sementara-- juga menyetop pembelian sapi, sampai dengan kondisi benar- benar aman dari risiko penyebaran PMK.
Setidaknya ini diungkapkan, pengelola peternakan sapi CV Bangkit Sukses Mandiri (BSM) dilingkungan Dusun Gintungan, Desa Gogik, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
“Untuk saat ini, kami masih menghentikan pembelian sapi dari luar daerah untuk penggemukan, guna mencegah penularan PMK,” ungkap perwakilan manajemen CV BSM, Alfi Fadilla, saat dikonfirmasi Jumat (20/5/2022).
Artinya, mulai awal bulan Mei 2022 ini atau sejak kali pertama kabar temuan PMK, manajemen peternakan tidak memasukkan sapi baru sama sekali ke peternakan guna meminimalksan risiko penularan PMK.
“Sehingga sebelum ada surat edaran agar para peternak menghentikan sementara masuknya sapi dari luar daerah ke Kabupaten Semarang, sebenarnya peternakan kami sudah melakukannya hingga sekarang,” jelas Alfi.
Sedangkan untuk penjualan, manajemen juga melarang pembeli masuk ke area peternakan. Area peternakan hanya dikhususkan bagi para karyawan yang setiap hari beraktivitas untuk merawat sapi yang populasinya mencapai 400 ekor tersebut.
Di luar pemeriksaan kesehatan rutin, tambahnya, secara berkala juga dilakukan biosecurity dengan penemprotan disinvektan dan tetap menjaga kebersihan lingkungan kandang komunal peternakan.
“Alhamdulillah, dengan upaya pencegahan serta kewaspadaan kami, sampai saat ini tidak ditemukan satu pun kasus PMK pada sapi yang ada di peternakan sapi siap potong kami,” tegas Alfi.
Ia juga berharap wabah PMK yang saat ini merebak dapat segera tertangani. Sehingga Kegiatan usaha peternakan juga dapat berlangsung normal kembali.
“Kalau untuk saat ini, kami hanya melayani penjualan sapi yang ada di peternakan dan belum dapat membeli lagi sapi- sapi yang akan diternak untuk disiapkan menjadi sapi siap potong,” tandasnya.