Kota Batu - Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan hanya 1 juta jemaah yang boleh ke tanah suci Tahun 2022. Hal itu berdampak pada calon jemaah haji (CJH) asal Kota Batu.
Dari 168 JCH, hanya 78 saja yang bisa berangkat ke tanah suci. Sehingga 90 CJH harus bersabar karena tertunda keberangkatannya.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Kota Batu, Rahmatullah mengatakan, untuk CJH yang berangkat dihitung dari nomor urut pendaftaran. Tidak itu saja, pihaknya juga menyiapkan 34 CJH cadangan.
"Jadi yang akan berangkat tahun ini sebenarnya berangkat pada Tahun 2020 silam, tapi karena pandemi akhrinya tertunda," papar dia, Jumat (20/5/2022).
Selain itu tidak hanya kuota, beberapa lainnya tidak berangkat karena dari terbentur pembatasan usia di atas 65 tahun belum diizinkan berangkat haji. Selain itu ada juga yang kembali tertunda karena keterbatasan kuota.
"Dengan adanya pembatasan usia tersebut kita belum bisa memastikan bagaimana nasib CJH Kota Batu yang usianya di atas 65 tahun. Sebab itu kita masih perlu menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah pusat dengan merujuk aturan dari Pemerintah Arab Saudi," tambahnya.
Secara otomatis bila merujuk akan aturan di sana CJH yang usianya di atas 65 belum bisa masuk kuota terlebih dahulu. Sembari menunggu kebijakan lebih lanjut tentang pelaksanaan ibadah haji tahun depan.
"Tapi data secara pasti berapa jumlah CJH di atas 65 tahun belum kami rekap. Namun jumlahnya lebih dari 10 orang," ujarnya.
Ketika ditanya kapan keberangkatan CJH asal Kota Batu, Rahmatullah menjawab apabila saat ini pihaknya masih menunggu jadwal kloter daru masing-masing wilayah. Di mana penyusunan jadwalnya bakal dilakukan setelah batas akhir pelunasan biaya haji 20 Mei kemarin.
"Namun yang pasti, seluruh CJH asal Kota Batu sudah siap lahir batin untuk menunaikan ibadah haji. Mulai dari perlengkapan dan persiapan sudah 100 persen. Tinggal berangkatnya saja saya kira," katanya.
Sementara salah seorang CJH asal Kelurahan Sisir, Nur Hasyim mengaku sangat senang bisa pergi ibadah haji tahun ini. Dia akan berangkat bersama isterinya. Rasa bahagia itu didapati setelah penantian panjang karena pandemi Covid-19.
"Saat saya mengetahui kuota haji Jawa Timur ada sebanyak 16 ribu, saya langsung cek mandiri di website Kemenag. Ternyata saya masuk diurutan kuota nomer 8 ribu. Dari situ saya optimis berangkat, setelahnya baru diberi tahun oleh Kemenag Batu bahwa saya memang masuk kuota," terang dia.
Nur Hasyim dan istrinya merupakan CJH yang sudah mendaftar haji sejak Tahun 2011 lalu. Namun akibat Pandemi Covid-19, penantian yang seharusnya hanya selama 9 tahun atau bisa berangkat haji pada tahun 2020 lalu, molor hingga dua tahun.
Sebagai persiapan menunaikan ibdah haji, dia mengaku telah mempersiapkan sejak jauh hari baik secara mental dan fisik. Menurutnya fisik merupakan faktor utama penunjang ibadah.
"Setiap hari saya selalu rutin olahraga, karena saat di tanah suci nanti memerlukan kondisi fisik yang prima. Sehingga saya fokus untuk mempersiapkan diri baik secara fisik dan mental," pungkasnya.