REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG - Menggunakan masker tidak hanya melindungi diri dari Covid-19, melainkan mencegah masuknya virus yang menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan tuberkulosis (TBC). Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana.
"Memakai masker itu tidak hanya mencegah Covid-19, tetapi ada bonus yang didapat yakni kita bisa terhindar dari virus, kuman, partikel debu, dan bakteri yang menyebabkan ISPA, TBC, dan penyakit lainnya," kata dia di Tanjungpinang, Selasa (24/5/2022).
Mantan kadis kesehatan Kepri itu mengatakan saat perubahan cuaca seperti yang saat ini, ternyata jumlah penderita batuk dan pilek tidak banyak. Penyebab utamanya selain daya tahan tubuh yang baik, juga penggunaan masker saat mengendarai sepeda motor dan ketika berinteraksi. "Kami sudah jarang dengar keluhan warga terkait ISPA dan TBC," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Bintan Gama AG Isnaeni mengatakan penggunaan masker di ruang publik semestinya tetap dilakukan walaupun di tempat terbuka. Tujuannya agar virus, bakteri, kuman, dan partikel debu tidak masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan.
"Saya pikir sudah tepat penggunaan masker menjadi kebiasaan karena baik untuk kesehatan. Alasannya bukan hanya soal mencegah Covid-19, melainkan juga virus lainnya dan bakteri. Di berbagai negara seperti di Jepang, sebelum dan setelah pandemi warganya menggunakan masker saat berada di ruang publik," ujarnya.
Menurut Gama, kualitas kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, fasilitas kesehatan, dan genetika. Faktor yang paling mencolok memengaruhi kesehatan masyarakat adalah lingkungan dan sikap. Lingkungan yang tidak higienis dan sikap yang kurang menjaga kebersihan membuat kualitas kesehatan menurun.
Untuk mengantisipasi lingkungan yang tidak sehat, maka dibutuhkan penggunaan masker dan rajin mencuci tangan dengan sabun. "Saya menyarankan agar masker tetap dipakai di ruang publik dan saat mengendarai sepeda motor," jelasnya.