Rabu 25 May 2022 18:42 WIB

Anies Gandeng UGM Kembangkan Kawasan Kemayoran

MoU yang telah disepakati bisa segera direalisasikan bagi semua pihak.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ilham Tirta
Ruang terbuka hijau di Utan Kemayoran, Jakarta.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Ruang terbuka hijau di Utan Kemayoran, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemprov DKI Jakarta, Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran, dan UGM melakukan kerja sama perencanaan, penataan, dan revitalisasi ruang terbuka hijau di Kemayoran. Kerja sama juga mencangkup bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan implementasi MBKM.

Rektor UGM, Prof Panut Mulyono mengaku bangga menjadi mitra kerja sama Pemprov DKI Jakarta dan Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran. Ia berharap, MoU yang telah disepakati bersama bisa segera direalisasikan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Baca Juga

Terkait kerja sama penataan ruang publik, Panut menekankan, ruang publik memiliki peran penting bagi masyarakat DKI Jakarta untuk jalankan aktivitas. Karenanya, keberadaan ruang publik yang sehat, nyaman, dan menyenangkan sangat diperlukan.

"Untuk menopang jalannya pemerintahan yang baik, pengembangan SDM DKI Jakarta jadi penting. Perencanaan pembangunan yang dilakukan bersama-sama dengan saling sinergi harapannya berbagai persoalan yang dihadapi diselesaikan dengan baik," kata Panut, Rabu (25/5/2022).

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran, Medi Kristianto menuturkan, pusat pengelolaan komplek Kemayoran merupakan bagian pelayanan publik Jakarta. Saat ini, mereka mengelola 454 hektar dengan kawasan terbuka seluas lima hektar.

Kemudian, hutan dengan vegetasi yang beragam dan 40 hektar berupa lapangan golf yang jadi daerah resapan air dan ruang terbuka hijau. Lalu, 17 hektar berupa danau untuk pengendalian banjir di sekitar Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.

Ia berharap, kerja sama ini tidak berhenti di penandatanganan naskah kesepahaman saja, namun ada aksi yang bisa segera direalisasikan di lapangan. Medi mengucapkan terima kasih pada UGM yang akan mendampingi perencanaan dan penataan Komplek Kemayoran.

"Lalu, terima kasih untuk Pak Gubernur DKI Jakarta yang mendukung pengelolaan kawasan Kemayoran untuk sarana interaksi dan rekreasi masyarakat menjadi lingkungan inklusif," ujar Medi.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menilai, perkotaan jadi kontributor pemanasan global dan perubahan iklim. Penambahan ruang terbuka hijau perkotaan bisa menjadi terobosan mengurai persoalan pemanasan global dan perubahan iklim.

DKI bertugas menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen pada 2030 dan saat ini sudah mencapai 26 persen. Ia meyakini, dalam tiga tahun bisa mencapai 30 persen. Ia berharap, kerja sama ini bisa menjadikan Komplek Kemayoran ruang ketiga.

"Berkontribusi terhadap lingkungan hidup dan sosial masyarakat, serta pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca 2030 dan net zero emissions 2050," kata Anies.

Anies juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kesedian UGM bekerja sama penataan Komplek Kemayoran. Menurut Anies, kampus memiliki kekuatan konseptual framework yang kuat yang bisa menjadi pedoman pengembangan kawasan dalam jangka panjang.

"Harapannya, ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru yang terbangun akan berkelanjutan ke depannya," ujar Anies.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement