REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Jurgen Klopp memastikan dia tidak termotivasi oleh balas dendam saat dia mempersiapkan tim Liverpool-nya untuk final Liga Champions melawan Real Madrid, Ahad (29/5).
Pemain depan The Reds Mohamed Salah telah berbicara tentang memiliki skor untuk diselesaikan setelah raksasa Spanyol menang dalam pertemuan sebelumnya pada 2018.
Peristiwa di Kiev itu adalah malam yang sangat menyedihkan bagi Salah karena pemain Mesir itu dipaksa keluar lapangan karena cedera setelah hanya 30 menit menyusul pelanggaran kontroversial oleh Sergio Ramos.
Manajer Klopp mengakui dia memahami sudut pandang Salah tetapi tidak selalu memandang hal-hal dengan cara yang sama.
"Jelas itu adalah malam yang keras bagi kami. Itu benar-benar sulit untuk diterima - keadaannya, cara kami kebobolan gol, cedera pada Mo, banyak hal terjadi malam itu," kata pelatih asal Jerman itu mengatakan pada konferensi pers, dikutip dari Irish Examiner, Kamis (26/5).
Klopp menjelaskan, saat itu Liverpool datang ke sana dengan tiga hal. Pertama itu adalah musim yang panjang, para pemain cedera kembali tepat pada waktunya untuk mencapai final, kemudian tiba-tiba harus merubah permainan, yang mana ia tidak ada pengganti untuk Mo Salah.
"Tapi saya tidak percaya pada balas dendam. Saya memahaminya tetapi saya tidak berpikir balas dendam adalah ide yang fantastis. Saya tidak yakin itu adalah hal yang benar untuk dilakukan," katanya.
"Saya mengerti apa yang dikatakan Mo, dia ingin memperbaikinya, saya ingin meluruskannya, tetapi di Jerman kami mengatakan Anda selalu bertemu dua kali dalam hidup."
"Jadi berperilaku lebih baik di saat pertama karena Anda akan bertemu lagi. Anda akan mendapatkan penerimaan, tapi jangan bicara tentang reaksi," terang Klopp.
"Semua baik-baik saja antara kami dan Real Madrid. Ini adalah pertandingan sepak bola di level tertinggi."
"Jika (seseorang) memberi kami kesempatan untuk memenangkannya kali ini, saya pikir itu akan menjadi cerita yang hebat tetapi itu tidak akan terjadi karena apa yang terjadi pada 2018," pungkas sang pelatih.