REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabar hilangnya putra Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz atau biasa dipanggil Eril, di Swiss terjadi bersamaan dengan adanya kunjungan Gubernur Jawa Barat ke Eropa. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Delegasi Pemprov Jabar tengah lawatan ke luar negeri untuk kegiatan pemerintahan yang memenuhi undangan dari berbagai pihak di Italia dan Inggris

Menurut Kepala Bagian Materi dan Komunikasi Pimpinan Biro Adm Pimpinan Jawa Barat, Akhmad Taufiqurrachman, Ridwan Kamil menghadiri sejumlah acara di Italia. Emil, sapa akrab Ridwan Kamil juga diundang Vatikan untuk melakukan pertemuan membahas energi terbarukan. Selain itu, Emil melakukan penjajakan sister province dan kerja sama industri kreatif, serta pertemuan dengan berbagai universitas di Inggris dalam rangka Join Campus.

"Dalam kegiatan tersebut beliau mendapatkan kabar dari keluarga mengenai hilang kontak Eril dan keluarga pada Kamis 26 Mei 2022. Setelah mendapat kabar tersebut, Gubernur Jawa Barat menuntaskan kegiatan di Inggris dan langsung bertolak ke Swiss," ujar Akhmad kepada wartawan di Gedung Sate, Jumat (27/5).

Akhmad mengatakan, Ridwan Kamil saat ini sudah tiba di Bern Swiss, lalu disambut oleh Dubes RI untuk Swiss, Jumat waktu setempat. "Sekarang sudah berkumpul dengan keluarga," katanya.

Menurut dia, sejak menerima laporan hilangnya Eril pada Kamis, pukul 11.00 waktu Swiss, KBRI Bern sudah berkoordinasi dengan kepolisian Swiss, emergency line Swiss, dan rumah sakit terdekat. 

Polisi, kata dia, sudah mengerahkan tim SAR, unsur polisi sungai, ambulance, dan pemadam kebakaran untuk menyisir seluruh area potensial. "(Penyisiran dilakukan di) sepanjang Sungai Aare dari pukul 10.00–15.00 waktu Swiss," katanya.

Menurut dia, tim dari Swiss melanjutkan pencarian dengan jangkauan lebih luas pada hari ini mulai pukul 09.00.

"Kami atas nama pemerintah provinsi Jawa Barat berharap, berdoa agar Eril bisa ditemukan dalam kondisi selamat. Perkembangan lebih lanjut disampaikan secara berkala menunggu dari KBRI Swiss," katanya.