DPRD Surabaya Imbau Warga Ikut Kawal Program Padat Karya
Red: Muhammad Fakhruddin
Warga belajar menjahit di Rumah Padat Karya di Jalan Kyai Abdullah No 17, Surabaya, Jawa Timur, Senin (30/5/2022). Pemkot Surabaya menggunakan aset sejumlah bangunan miliknya menjadi Rumah Padat Karya yang difungsikan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan membuka sejumlah unit usaha serta melakukan pelatihan-pelatihan terhadap warga MBR terlebih dahulu sebelum bekerja di tempat itu. | Foto: ANTARA/Didik Suhartono
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Kota Surabaya mengimbau warga di Kota Pahlawan, Jawa Timur, untuk ikut mengawal program padat karya dengan harapan program pemerintah kota itu tepat sasaran.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya Josiah Michael mengatakan pihaknya berharap pemerintah kota (pemkot) bisa memanfaatkan program tersebut untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. "Sebenarnya program itu bagus, tapi harus paham dulu produksi, permodalan dan pemasarannya," kata Josiah, Rabu (1/6/2022).
Menurut dia, dalam program tersebut, warga juga harus dikawal, bagaimana menjaga kualitas produksi dan mengelola keuangannya, karena kalau pengelolaan keuangan buruk, usaha tersebut rentan mengalami kegagalan.
Josiah meminta Pemkot Surabaya tidak hanya fokus pada satu titik saja, melainkan juga harus secara komplit sampai dengan cara pemasarannya. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berinisiatif membuat kota kembar atau menjadikan perusahaan besar di Surabaya sebagai mentor bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) baru.
"Nantinya, hal itu memang benar-benar dapat menularkan ilmunya, bekerja sama dan menggandeng pihak swasta," kata legislator dari Fraksi PSI ini.
Soal strategi pemasaran, kata Josiah, bisa secara konvensional atau pemasaran digital. Pemasaran digital bukan cuma diajarkan market place, melainkan strategi bagaimana produksinya bisa terjual. "Itu harus diajarkan semua kalau memang niat membantu warga supaya keluar dari kemiskinan." kata Josiah.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menyatakan program pemulihan ekonomi melalui Padat Karya cukup efektif mengentaskan kemiskinan di Kota Pahlawan. "Saat ini banyak program pemkot yang dilakukan melalui padat karya, mulai dari pelatihan, pemasaran produk, hingga pemberian bantuan modal untuk terus memberdayakan UMKM Surabaya," kata Eri.
Bahkan, lanjut dia, Pemkot Surabaya juga sudah menerapkan 40 persen APBD Surabaya untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan. "Kami terus gerakkan UMKM Surabaya supaya mandiri, dan upaya padat karya ini untuk meningkatkan taraf hidup warga Surabaya," ujar dia.