REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Perlintasan kereta Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor belum bisa memiliki perlintasan tidak sebidang baik underpass maupun flyover. Sebab, bantuan anggaran yang diajukan ke Pemerintah Pusat belum mendapatkan jawaban.
Belum lagi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, mengatakan bekum diketahui perlintasan tidak sebidang apa yang akan dibangun di persimpangan Kebon Pedes.
Chusnul mengajukan, ada dua detail engineering design (DED) yang diajukan. Baik berbentuk flyover, maupun underpass. “(Ada) dua DED simpang Kebon Pedes terkait perlintasan tidak sebidang,” kata Chusnul kepada Republika, Ahad (5/6/2022).
Lebih lanjut, Chusnul mengatakan, DED yang sedang dilelang membuat pihaknya belum mengetahui perlintasan tidak sebidang apa yang akan dibangun di sana. Menurut Chusnul, lelang DED yang diajukan tinggal menunggu pengumuman dari Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ).
“DED lelang, jadi belum diputuskan antara underpass atau flyover. Tinggal nunggu pengumuman PBJ,” ujar Chusnul.
Dikonfirmasi terpisah, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, memperkirakan perlintasan tidak sebidang di Kebon Pedes belum mendapat prioritas dari Pemerintah Pusat. Dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
“Kita ajukan ke PUPR, tapi sepertinya belum dapat prioritas. Sepertinya belum kalau di Kebon Pedes itu,” kata Bima Arya.