REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Indeks pembangunan manusia (IPM) di Kota Cirebon justru mengalami kenaikan selama pandemi Covid-19. Hal itu terutama dalam bidang pendidikan.
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi menjelaskan, kenaikan itu terjadi pada rata-rata harapan lama sekolah. Yakni, 74,89 poin pada 2020 menjadi 75,25 poin pada 2021. Sedangkan untuk rata-rata lama sekolah, juga naik dari 13,12 menjadi 13,13 atau naik 0,01 poin. Walaupun mengalami kenaikan tipis, namun itu menunjukkan perkembangan pendidikan di Kota Cirebon menuju arah lebih baik.
"Ada peningkatan walaupun kecil. Tapi jadi bagian evaluasi," kata Agus, saat menghadiri dialog pendidikan yang diselenggarakan oleh Dewan Pendidikan Kota Cirebon, dengan tema Menyongsong PPDB 2022/2023 yang Berkualitas dan Berkeadilan, Problematika dan Solusi, Selasa (7/6/2022).
Dalam acara dialog tersebut, Agus menyatakan, Pemkot Cirebon berkomitmen untuk menyelenggarakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara berkualitas dan berkeadilan. "Jika PPDB berkualitas, berkeadilan, akuntabel dan non diskriminatif, maka output untuk pendidikan juga meningkat," cetus Agus.
Untuk itu, lanjut Agus, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon sudah menyusun jadwal dan pedoman teknis untuk PPDB 2022/2023. Setelah pelaksanaan PPDB pun nantinya akan dilakukan evaluasi untuk memecahkan permasalahan yang terjadi. "Jangan sampai hal-hal yang salah terulang di PPDB selanjutnya," tutur Agus.
Termasuk permasalahan sekolah negeri dan swasta, Agus menilai, kedua sekolah tersebut sama-sama memajukan dunia pendidikan di Kota Cirebon. Selain itu, Agus juga menekankan kepada setiap sekolah untuk tidak melakukan praktek pungutan liar (pungli) selama pelaksanaan PPDB. Tim saber pungli pun segera melakukan sosialisasi kepada pihak sekolah untuk menghindari praktek pungli.