REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Bupati Paser, Kalimantan Timur (Kaltim), Fahmi Fadli berkomitmen meningkatkan capaian indeks pembangunan manusia (IPM) wilayahnya. Saat ini, IPM Paser masih sebesar 72,04 persen atau di bawah IPM rata-rata provinsi sebesar 75,43 persen.
"Komitmen ini dibuktikan melalui penandatanganan bersama perangkat daerah dua hari lalu," ujar Kepala Dinas KependudukanPemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Noryani Sorayalita di Samarinda, Jumat (3/9).
Upaya meningkatkan IPM terutama untuk kaum perempuan karena kesenjangan IPM antara laki-laki dan perempuan sangat jauh. IPM laki-laki di Paser sebesar 77,44, sementara IPM perempuan 55,1.
Kesenjangan yang cukup jauh ini meliputi komposit kemudahan memperoleh akses, partisipasi, manfaat, dan kontrol dalam pembangunan sehingga kondisi ini harus diperbaiki. Adapun penandatanganan komitmen bersama tersebut dilakukan oleh Bupati Paser, Kepala DKP3A Provinsi Kaltim, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser.
Selain komitmen memperbaiki IPM, hal lain yang disepakati dalam penandatanganan bersama itu adalah meningkatkan capaian indeks pembangunan gender (IPG) dan indeks pemberdayaan gender (IDG). IPG dan IDG perlu didongkrak untuk mendorong peningkatan keterwakilan perempuan di jabatan publik dan jabatan politik. Selama ini, keterwakilan perempuan masih minim di dua lini kehidupan tersebut.
Pemprov Kaltim, lanjutnya, terus berupaya menggandeng perangkat daerah terkait dan pihak lain, untuk meningkatkan partisipasi perempuan di legislatif, jabatan publik, maupun jabatan profesional. "Tujuannya untuk merancang kebijakan program dan kegiatan agar lebih memprioritaskan kepentingan perempuan, isu perlindungan sosial, mengusulkan, dan meloloskan kebijakan yang ramah perempuan," kata Noryan.