Rabu 08 Jun 2022 08:29 WIB

Badan Pangan Cari Alternatif Suplai Hewan Ternak Selain Jateng dan Jatim

Badan Pangan Nasional mencari alternatif suplai hewan ternak selain Jateng dan Jatim.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Peternak menggembalakan sapinya. Badan Pangan Nasional mencari alternatif suplai hewan ternak selain Jateng dan Jatim.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Peternak menggembalakan sapinya. Badan Pangan Nasional mencari alternatif suplai hewan ternak selain Jateng dan Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini menyerang hewan ternak di Indonesia juga menjadi perhatian Badan Pangan Nasional. Khusus daerah Jakarta dan sekitarnya, termasuk Bogor, Bandung Raya, dan Banten akan dicarikan alternatif suplai hewan ternak terutama sapi selain dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya tak lagi bisa memobilisasi hewan ternak seperti saat beberapa waktu lalu. Oleh karenanya, ia bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait untuk stok sapi.

Baca Juga

Selain itu, sambung Arief, Badan Pangan Nasional juga akan melalukan blood test atau tes darah satu per satu secara ketat di tempat karantina hewan ternak.

“Kita lihat kandang, ada dokter hewan yang cek. Mudah-mudahan ketersediaan cukup untuk Idul Adha. Termasuk hewan ternak lain selain sapi,” kata Arief ketika ditemui Republika di Kota Bogor, Selasa (7/6/2022).

Menurutnya, yang jadi perhatian Arief dan Badan Pangan Nasional saat ini bukanlah konsumsi pada manusianya. Namun pada penyebarannya yang cukup cepat. Apalagi banyak peternak yang menempatkan ratusan sapi bersamaan dalam satu kandang.

“Jadi kita harus me-localize daerah yang ada kontaminasi PMK. Karena PMK juga jadi concern kita,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement