Dinkes Sleman Catat Satu Pasien Meninggal Dunia Akibat DBD

Red: Muhammad Fakhruddin

Dinkes Sleman Catat Satu Pasien Meninggal Dunia Akibat DBD (ilustrasi).
Dinkes Sleman Catat Satu Pasien Meninggal Dunia Akibat DBD (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Reno Esnir

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat hingga semester pertama 2022 ini terdapat satu kasus pasien demam berdarah dengue (DBD) yang meninggal dunia.

"Total kasus DBD di Sleman hingga saat ini tercatat ada 161 kasus dengan satu orang pasien meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama di Sleman, Kamis (9/6/2022).

Menurut dia, satu kematian akibat DBD tersebut menimpa seorang anak berusia 8 tahun di Kapanewon (Kecamatan) Mlati. "Kapanewon Mlati merupakan wilayah endemi DBD dan tahun ini jumlah kasus di wilayah itu mencapai 25 kasus DBD, kemudian Kapanewon Depok 19 kasus dan Prambanan 18 kasus," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah penularan DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. "Terutama lingkungan kosong yang tidak dihuni supaya lebih dicermati. Sebab, vektor DBD biasanya muncul di lingkungan yang ditinggal penghuninya," katanya.

Baca Juga

Lingkungan yang rawan jadi sarang nyamuk tersebut diantaranya rumah yang hanya ditinggali seminggu atau sebulan sekali. "Kemudian anak kos yang meninggalkan tempat kosnya, diharapkan agar mengosongkan bak mandinya," katanya.

Cahya juga meminta masyarakat memantau dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3 M, yakni menguras tempat yang menjadi perindukan nyamuk dan menutup rapat tempat penampungan air. Kemudian memanfaatkan kembali atau menyimpan dengan cermat limbah barang bekas seperti botol yang berpotensi menjadi genangan dan tempat perkembangbiakan nyamuk, serta mengaktifkan Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

"Masyarakat juga harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," katanya.

Ia mengatakan, meskipun sudah ditemukan 161 kasus DBD di Sleman, namun jumlah tersebut sangat jauh dibanding tahun sebelumnya yang bisa mencapai 400-500-an kasus, karena Kabupaten Sleman menerapkan program si Wolly Nyaman, yakni pengendalian kasus DBD dengan menyebar nyamuk ber-wolbachia.  "Program wolbachia cukup bagus dan berhasil menekan angka kasus DBD tinggi, sebelumnya bisa sampai 400-500 kasus," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


6 Orang Anak di Bandung Meninggal Dunia Akibat DBD

Kasus DBD Meningkat di Bandung, Enam Orang Dilaporkan Meninggal

Kasus DBD di Kota Bogor Capai 611 Pasien pada Empat Bulan Pertama 2022

Hendropriyono Dirawat di RS karena DBD

Enesis Group Bagikan Healthy Kit bagi Wisatawan di Mandalika

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark