REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekhawatiran konten kreator independen di Indonesia tentang sulitnya mendapatkan pendapatan optimal atas karya-karya mereka kini terjawab sudah. Sebuah perusahaan global yang berbasis di Singapura memperkenalkan FENIX360, platform media sosial yang mendukung penjualan semua hasil karya melalui pengalaman baru dalam menghasilkan uang.
CEO FENIX360 Allan Klepfisz mengatakan teknologi blockchain, FENIX360 akan mengubah bisnis tradisional yang menyulitkan pencipta mendapatkan hasil maksimal atas karyanya, melalui sebuah ekosistem dan pengalaman yang memberikan peluang agar pelaku seni atau pencipta sebuah karya mendapatkan bagian lebih besar dari penjualan karya-karya mereka, tanpa perlu melibatkan pihak ketiga.
Dalam platform ini, musisi, aktor, model, komedian, penari dan pelukis bisa mendapatkan hasil iklan hingga 80 persen, bahkan bisa mendapatkan 95 persen atas transaksi non-fungible token (NFT), merchandise, tiket pertunjukan, serta hasil livestream. Mereka juga dapat tetap terhubung baik dengan para penggemar (fans) melalui platform ini.
“Sebuah aplikasi sosial media bagi semua yang memungkinkan publik khususnya para musisi (pencipta lagu, komposer dan penyanyi), aktor dan konten kreator mengintegrasikan karya-karya mereka dari YouTube, Instagram, Tiktok ke dalam FENIX360 dengan mudah, cepat, aman,” ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (10/6/2022).
Para pengguna dan penggemar (fans) juga bisa menjelajah semua karya idola mereka hanya dalam satu aplikasi yang dibuat secara self-constructed (dibangun sendiri) ini. Untuk memudahkan pengguna, FENIX360 kini tersedia di laman web, Apple iOS dan Android Store.
FENIX360 dikembangkan oleh para praktisi dan ahli bidang teknologi, musik, seni, keuangan, dan media, berangkat dari pengalaman para pendirinya yang menyaksikan miliaran dolar uang mengalir industri seni dan musik namun para artis dan pencipta masih bergelut dengan masalah keuangan.