Kamis 23 Jun 2022 17:15 WIB

Hakim Turki Dimutasi Setelah Menentang Tansfer Kasus Khashoggi ke Saudi

Hakim Turki yang menentang penyerahan kasus pembunuhan Khashoggi ke Saudi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Seorang hakim Turki yang menentang penyerahan kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi ke Arab Saudi telah dimutasi.
Foto: AP
Seorang hakim Turki yang menentang penyerahan kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi ke Arab Saudi telah dimutasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Seorang hakim Turki yang menentang penyerahan kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi ke Arab Saudi telah dimutasi. Hal ini menandakan ada campur tangan pemerintah dalam peradilan di negara itu.

Dewan Hakim dan Jaksa Turki mengumumkan mutasi terhadap 5.426 hakim ke situs peradilan lain di negara itu.  Di antara hakim yang dimutas adalah Hakim Ketua Nimet Demir dari Pengadilan Tinggi ke-12 Istanbul ke kota selatan Kahramanmaras.

Langkah itu dilakukan setelah Demir menentang pemindahan kasus Khashoggi ke otoritas Saudi dua bulan lalu. Turki mengambil keputusan mentransfer kasus pembunuhan Khashoggi ke Saudi, sebagai langkah untuk memperbaiki hubungan kedua negara yang mengalami keretakan politik dan diplomatik. Sebelumnya Turki telah menjadi pendukung utama untuk menyelidiki dan menuntut para pelaku pembunuhan Khashoggi, yang terjadi pada Oktober 2018 di Kedutaan Besar Saudi di Istanbul.

Demir berdiri sendirian dalam menentang pemindahan kasus Khashoggi ke Saudi. Dia kalah suara oleh dua hakim lainnya yang mendukung transfer kasus tersebut. Setelah sikap itu, Dewan memutuskan untuk memindahkan Demir ke selatan Turki, yang biasanya menjadi tempat para hakim junior. Demir meyakini, keputusan untuk mentransfer kasus Khashoggi ke Saudi adalah keputusan politik.

"Saya tidak meminta dimutasi, saya diberitahu sebelumnya bahwa saya akan dipindahkan di tempat lain. Saya berusaha untuk menegakkan demokrasi, hak asasi manusia dan kebebasan. Ini adalah sesuatu yang akan menjadi perhatian khusus di bawah sistem otokratis. Dan saya adalah korbannya," kata Demir, dilansir Middle East Monitor, Kamis (23/6/2022).

Demir akan mengajukan petisi kepada Kementerian Kehakiman untuk pensiun.  Dia menyatakan niatnya untuk tidak lagi berpartisipasi dalam sistem peradilan Turki.

Mutasi Demir terjadi saat Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) mengunjungi Turki untuk pertama kalinya sejak pembunuhan Khashoggi.

Pertemuan MBS dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diharapkan dapat memperdalam peningkatan hubungan antara Ankara dan Riyadh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement