REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen dalam penerapan Keuangan Berkelanjutan di Indonesia. Terbaru, perseroan menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI dengan menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp 15 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan adapun jumlah emisi tahap I pada 2022 sebanyak-banyaknya Rp 5 triliun. Dia menyebut melalui penerbitan Green Bond semakin mengukuhkan posisi BRI sebagai market leader penerapan ESG di Indonesia.
ESG memiliki peranan penting untuk mendukung sustainability ataupun keberlanjutan kehidupan manusia serta mendorong tingkat kemakmuran ataupun prosperity. BRI melihat bahwa pelaku usaha segmen UMKM yang merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia ini memegang peranan penting dalam penerapan prinsip-prinsip ESG.
"Terutama masa sekarang dan masa depan. Oleh karena itu, menjadi hal yang krusial untuk memberikan edukasi dan meningkatkan awareness kepada para pelaku UMKM untuk memastikan keberlanjutan usaha mereka melalui penerapan prinsip-prinsip ESG,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (24/6/2022).
Sunarso menjelaskan, hasil penghimpunan dana tersebut akan digunakan sesuai ketentuan POJK60/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond) dengan mengalokasikan paling sedikit 70 persen digunakan kegiatan usaha dan/atau kegiatan lain yang termasuk dalam kriteria Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) yang baru, sedang berjalan atau telah selesai sesuai dengan Kerangka Kerja Obligasi.
“Jaminan dari Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I Tahun 2022 tersebut adalah Clean Basis dan memiliki tenor 370 hari, tiga tahun dan lima tahun, dengan tingkat suku bunga yang belum ditentukan namun akan dibayarkan secara triwulanan dengan perhitungan 30/360. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat idAAA kepada BRI Green Bond tersebut,” katanya.
Sementara itu sektor KUBL yang akan menjadi sasaran Obligasi Berwawasan Lingkungan BRI meliputi energi terbarukan, efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi. Juga pengelolaan SDA dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati darat dan air.
Selain itu, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan limbah berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim, produk yang dapat mengurangi penggunaan sumber daya dan menghasilkan lebih sedikit polusi, bangunan berwawasan lingkungan serta kegiatan usaha dan/atau kegiatan lain yang berwawasan lingkungan lainnya.
Dia menyatakan isu perubahan iklim saat ini masih menjadi perbincangan berbagai negara dan munculnya berbagai dampak dari perubahan iklim tersebut banyak menyita perhatian berbagai perusahaan. Salah satunya, industri perbankan yang kini tidak hanya memperhatikan faktor profitabilitas, namun juga faktor ekonomi, lingkungan, sosial dan tata kelola untuk mencapai keuangan berkelanjutan (sustainable finance).
"Karena sektor jasa keuangan, khususnya perbankan dan utamanya BRI, memiliki peran penting dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi melalui perubahan pola bisnis konvensional menjadi berkelanjutan,” ucapnya.
Bertindak sebagai Penjamin Pelaksana dalam emisi Green Bond tersebut adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Berikut adalah perkiraan periode Penawaran awal hingga listing di PT Bursa Efek Indonesia.
Tanggal Penawaran Awal : 23 Juni s.d. selambat-lambatnya 1 Juli 2022
Tanggal Pernyataan Efektif : 12 Juli 2022
Tanggal Penawaran Umum : 14-15 Juli 2022
Tanggal penjatahan : 18 Juli 2022
Tanggal pembayaran dari investor : 19 Juli 2022
Tanggal distribusi obligasi : 20 juli 2022
Tanggal Pencatatan : 21 Juli 2022
Seiring dengan komitmen pemerintah kepada dunia internasional dalam mendukung sustainable finance yang bermitigasi atau beradaptasi terhadap perubahan iklim. BRI juga memiliki komitmen yang tinggi terhadap Roadmap Keuangan Berkelanjutan. BRI bertekad menjaga meningkatkan kelestarian lingkungan hidup. Komitmen BRI yang tinggi terhadap ESG dibuktikan dengan meningkatkan jumlah pembiayaan dan proporsi kredit yang disalurkan untuk kegiatan usaha yang berkelanjutan.
Pada Maret 2022, BRI telah memberikan pembiayaan kepada kegiatan usaha yang berkelanjutan mencapai Rp 639,9 triliun atau setara dengan 65,6 persen dari total pinjaman. Jumlah tersebut meningkat 13,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2021 yang sebesar Rp 564 triliun atau dengan proporsi 62,9 persen dari total pinjaman.