REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) menilai Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, berhasil menekan angka kasus aktif Covid-19 selama pandemi berlangsung."Persakmi mengamati berbagai macam program yang dibuat oleh Pemda. Salah satunya adalah memperhatikan aktivitas Kota Surabaya yang berhasil menurunkan angka kasus aktif Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Ahad (26/6/2022).
Untuk itu, kata Nanik, Persakmi memberikan penghargaan kepada Pemerintahan Kota (Pemkot) Surabaya. Penghargaan tersebut diberikan Persakmi bersamaan dengan kegiatan Musyawarah VI Persakmi dan Jambore Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) Nasional I di Surabaya, Sabtu (25/6/2022)."Penghargaan dan pencapaian tersebut tidak lepas dari kolaborasi, sinergi dan gotong-royong semua pihak, baik lintas sektor maupun lintas program, yang terus mengutamakan penerapan protokol kesehatan," kata Nanik yang mewakili Pemkot Surabaya saat menerima penghargaan dari Persakmi.
Menurut Nanik, dengan penghargaan dari Persakmi ini menjadi semangat dan pelecut Pemerintah Kota Surabaya untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak. Sebab, untuk menekan angka kasus aktif Covid-19 diperlukan kerja sama dari berbagai pihak."Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi terus berupaya untuk berkontribusi dalam penurunan angka kasus aktif Covid-19," kata dia.
Meski demikian, lanjut dia, warga Kota Surabaya diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan, sebagai upaya untuk menekan penyebaran kasus aktif Covid-19. Sebab, status Kota Pahlawan masih menerapkan PPKM Level 1."Kami harus tetap menjaga protokol kesehatan, karena beberapa hari terakhir masih terdapat kasus aktif Covid-19, meskipun kasus tersebut tidak banyak," ujar Nanik.