Selasa 28 Jun 2022 20:41 WIB

Baznas Sulut Ajak Umat Berqurban Ikut Berdayakan Desa

Program Qurban Berdayakan Desa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Hewan kurban (ilustrasi). Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sulawesi Utara mengajak umat untuk berkurban dengan ikut memberdayakan desa di seluruh Indonesia, termasuk di Sulut.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Hewan kurban (ilustrasi). Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sulawesi Utara mengajak umat untuk berkurban dengan ikut memberdayakan desa di seluruh Indonesia, termasuk di Sulut.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sulawesi Utara mengajak umat untuk berqurban dengan ikut memberdayakan desa di seluruh Indonesia, termasuk di Sulut.

"Mari berqurban nyaman dan ikut memberdayakan desa," kata Ketua Baznas Sulut Abid Takalamingan, di Manado, Selasa (28/6/2022).

Baca Juga

Abid mengatakan, hantarkan qurban terbaik Anda hingga menjangkau ujung negeri melalui layanan qurban online Baznas. Dia mengatakan, dalam program ini tersedia qurban, sapi 1/7 ekor Rp2,5 juta, sapi 1 ekor Rp17,5 juta, sapi olahan 35 kaleng Rp 2,7 juta, sapi olahan 250 kaleng Rp18,5 juta, semuanya sudah termasuk biaya pemotongan, distribusi, dan laporan.

Kurban melalui Baznas Sulut dapat ditunaikan melalui transfer dana ke rekening BSG 001 021 100 301 18 atas nama Baznas Sulut.

Abid menjelaskan, penyembelihan hewan qurban dalam program Kurban Berdayakan Desa ini berlangsung hingga hari tasyrik terakhir. Hal itu untuk melayani para pemberi qurban yang menunaikan ibadahnya di akhir waktu.

Sesuai dengan konsep Program Kurban Berdayakan Desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui perputaran roda ekonomi yang menguat, peningkatan gizi masyarakat, dan budaya gotong royong yang makin erat. Dengan kesejahteraan yang meningkat, katanya, diharapkan dapat berdampak pada meningkatnya pendidikan bagi masyarakat desa.

Baznas, katanya, mengembangkan Program Balai Ternak di berbagai daerah sebagai upaya pemberdayaan bagi para peternak desa. "Saat ini bukan saja menghasilkan hewan ternak untuk berkurban, namun telah muncul industri-industri turunan seperti usaha pakan ternak, pupuk kompos dan budi daya tanaman hias," kata Abid.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement