REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BENGKULU -- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu menyatakan setelah melakukan pengecekan terhadap hewan qurban di Kota Bengkulu hingga saat ini tidak ditemukan adanya hewan ternak yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu M Syarkawi di Bengkulu, Senin (4/7/2022), mengaku pihaknya melakukan pengecekan guna menjamin kesehatan hewan kurban di Kota Bengkulu dari berbagai macam penyakit, khususnya PMK. "Kami melakukan pengecekan ini untuk memastikan kesehatan hewan qurban di Kota Bengkulu menjelang perayaan Idul Adha," kata Syarkawi.
Ia mengatakan hal tersebut dilakukan, sebab saat ini penyebaran kasus PMK di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan menjelang Hari Raya Idul Adha. Oleh karena itu, pihaknya melakukan pengecekan di sejumlah titik kandang ternak yang menjual hewan qurban di daerah itu.
Selain melakukan pemeriksaan kesehatan hewan, pihaknya juga memastikan ketersediaan hewan qurban di Bengkulu aman. Sebab, di salah satu kandang di Kelurahan Kebun Tebeng, Kecamatan Ratu Agung ada 53 ekor sapi yang terjual dari total hewan sebanyak 60 ekor.
Seperti diketahui, sebanyak 1.182 ekor sapi di tujuh wilayah di Provinsi Bengkulu terinfeksi PMK.