REPUBLIKA.CO.ID, HANOI – Pembuat smartphone China Xiaomi mulai mengirimkan batch pertama produk buatan Vietnam. Hal ini dilakukan guna meningkatkan efisiensi pengiriman di pasar Asia Tenggara dan mengurangi biaya logistik.
Pandemi Covid-19 menyebabkan biaya pengiriman di pasar Asia Tenggara meningkat. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, biaya logistik juga meningkat. Juru bicara Xiaomi mengatakan, untuk mengatasi masalah ini, perusahaan telah bergabung dengan mitranya dalam menerapkan lokalisasi produksi.
Handset Xiaomi yang diproduksi di Vietnam akan dikirim secara lokal dan ke negara-negara Asia Tenggara lainnya, termasuk Malaysia dan Thailand. Langkah tersebut dilakukan saat China dan Vietnam berusaha memperluas kerja sama bilateral.
Analis teknologi Ma Jihua mengatakan menyiapkan jalur produksi di Vietnam atau pasar Asia Tenggara lain dapat meningkatkan efisiensi biaya. “ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar China dan kerja sama industri yang semakin erat antara China dan ASEAN akan menjadi tren jangka panjang bagi banyak industri, termasuk smartphone,” kata Ma.
Dilansir Global Times, Rabu (6/7/2022), bersamaan dengan peningkatan industri China, beberapa industri padat karya telah mulai pindah ke Vietnam dan negara-negara lain yang dimulai dengan produsen sepatu, pakaian, dan furnitur. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah produsen produk elektronik juga melihat langkah ini. Salah satu produsen panel surya terkemuka di China, Trina Solar ikut mendirikan lini produksi di Vietnam pada awal tahun 2017.
Menurut Ma, terlepas dari keunggulan Vietnam dalam sumber daya tenaga kerja, lokasi dan aspek lainnya, kapasitasnya untuk melakukan produksi dari China sejauh ini terbatas, mengingat ketergantungannya pada China untuk pasokan peralatan inti dan suku cadang tertentu. Investasi asing langsung ke Vietnam tumbuh sebesar 7,8 persen tahun-ke-tahun dalam lima bulan pertama tahun 2022, angka tertinggi dalam lima tahun.