Puluhan Ribu Wisatawan Padati Malioboro, Prokes Diperketat
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Warga berwisata di Jalan Malioboro, Yogyakarta (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lonjakan wisatawan di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta terjadi di libur sekolah 2022 ini. Puluhan ribu wisatawan diprediksi memadati Malioboro selama libur sekolah.
Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya, Ekwanto mengatakan, diprediksi pengunjung yang masuk Malioboro sekitar 25 ribu orang per hari. Biasanya, kata Ekwanto, lonjakan wisatawan akan terjadi di akhir pekan. "Seperti Sabtu malam (2/7/2022), wisatawan di Malioboro mencapai 15 ribu orang," kata Ekwanto.
Untuk itu, penerapan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 pun diperketat. Hal ini guna mencegah terjadinya peningkatan penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, khususnya di Kota Yogyakarta.
Ekwanto menyebut, pemerintah pusat memang telah memberikan kelonggaran prokes seperti diperbolehkannya tidak menggunakan masker di area terbuka. Meskipun begitu, ia meminta agar wisatawan yang masuk ke Kota Yogyakarta tetap mematuhi prokes. "Tetap mematuhi prokes dan cuci tangan di wastafel yang telah disiapkan," ujar Ekwanto.
Wisatawan juga diminta untuk tidak membuat kerumunan di kawasan Malioboro. Pihaknya terus melakukan pengawasan dan akan langsung membubarkan jika ditemukan kerumunan.
"Wisatawan diharapkan untuk tidak membuat kerumunan di Kawasan Malioboro. Kami juga akan terus memantau dari CCTV, sehingga jika terdapat kerumunan yang tidak wajar akan kami bubarkan," jelasnya.
Ia juga menginformasikan, terkait dengan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) sudah tidak berada di sepanjang Jalan Malioboro. Namun, seluruh PKL sudah dipindahkan ke Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2.
"Teras Malioboro 1 berada di dekat Pasar Beringharjo dan Teras Malioboro 2 di dekat dengan Kantor DPRD DIY. Pemindahan PKL Malioboro bertujuan untuk menciptakan kenyamanan dan wisatawan leluasa saat berjalan-jalan," katanya menambahkan.
Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji juga mengatakan, di masa libur sekolah membuat DIY dipenuhi wisatawan. Bahkan, lalu lintas pun padat menyusul meningkatnya mobilitas masyarakat.
Aji pun meminta agar masyarakat tetap waspada dengan penyebaran Covid-19. Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 DIY pun dalam beberapa hari ini di atas 10 kasus baru, yang mana sebelumnya berada di bawah 10 kasus per hari.
Bahkan, pada 5 Juli 2022 kemarin penambahan kasus baru positif Covid-19 di DIY mencapai 24 kasus. "Kekhawatiran (meningkatnya kasus Covid-19) itu masih tetap ada, kita tetap khawatir karena kehadiran mereka (wisatawan) itu menimbulkan kerumunan," kata Aji.
Aji juga meminta agar masyarakat mengurangi mobilitas. Ia berharap masyarakat tetap tinggal di rumah jika tidak ada keperluan mendesak yang harus dilakukan di luar rumah.
Hal ini, juga dalam rangka mengurangi kepadatan lalu lintas di DIY. Pasalnya, saat ini di beberapa ruas jalan di DIY terjadi kemacetan akibat meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan.
"Saya kira ini masyarakat DIY perlu berjaga-jaga, kalau tidak ada kepentingan mendesak lebih baik di rumah saja atau kalau pakai kendaraan roda dua atau sepeda ontel untuk mengurangi kepadatan lalu lintas," ujar Aji. "Mari kita terima tamu itu dengan baik, dengan cara mengurangi kepadatan lalu lintas," katanya.