Kamis 07 Jul 2022 09:06 WIB

Uni Eropa Siapkan Rencana Darurat untuk Atasi Pemutusan Gas Rusia

Rencana aksi bersama untuk putus gas Rusia akan dipresentasikan pada pertengahan Juli

Red: Esthi Maharani
Uni Eropa (UE) sedang mengerjakan rencana darurat untuk mempersiapkan penghentian total pasokan gas Rusia
Uni Eropa (UE) sedang mengerjakan rencana darurat untuk mempersiapkan penghentian total pasokan gas Rusia

REPUBLIKA.CO.ID., PARIS -- Uni Eropa (UE) sedang mengerjakan rencana darurat untuk mempersiapkan penghentian total pasokan gas Rusia, kata Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Rabu (6/7/2022).

“Jelas, Putin terus menggunakan energi sebagai senjata,” kata von der Leyen, mengutip puluhan negara Eropa yang terkena dampak langsung dari penghentian sebagian atau total atas pasokan gas Rusia.

Uni Eropa memberlakukan sanksi parsial pada minyak mentah dan produk minyak Rusia, dan menguraikan rencana untuk mengurangi ketergantungan pada gas hingga dua pertiga pada akhir tahun. Moskow juga telah mengumumkan pengurangan aliran gas alam ke Eropa.

Baca juga : Dikuasai Rusia, Lysychansk Sunyi Seperti Kota Mati

Von der Leyen mengatakan anggota UE harus siap menghadapi kelangkaan energi, bahkan penghentian total. Sebanyak 27 negara Uni Eropa perlu menanggapi tantangan ini dengan tindakan bersama dan rencana yang akan disampaikan pada pertengahan Juli akan memiliki langkah-langkah darurat yang diperlukan.

Von der Leyen berada di Pleno Parlemen Eropa di Strasbourg untuk mengungkap agenda kepresidenan Republik Ceko di Dewan Eropa. Berbicara kepada para legislator, dia mengatakan UE berada pada prioritas diversifikasi pasokan gas dari Rusia menuju “pemasok yang dapat dipercaya dan andal.”

Impor rata-rata bulanan gas pipa Rusia ke Uni Eropa telah menurun sebesar 33 persen dibandingkan tahun lalu, kata kepala Komisi Eropa, menambah peningkatan ekspor gas alam cair dari AS dan negara-negara lain.

“Sejak Maret, ekspor LNG global, selain dari Rusia, ke Eropa naik 75 persen,” tutur dia.

Baca juga : G20 FMM: Indonesia Akhirnya Bisa Hadirkan Menlu AS dan Menlu Rusia

Setelah perang Rusia melawan Ukraina, dia menggarisbawahi bahwa Eropa harus mencapai “kebebasan dari bahan bakar fosil Rusia” dan proyek REPowerEU senilai EUR300 miliar (USD305,6 miliar) merupakan langkah ke arah ini untuk melakukan investasi dalam energi terbarukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement