REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Antariksa Amerika (NASA) sempat kehilangan hubungan komunikasinya dengan satelit Cislunar Autonomous Positioning System Technology Operations and Navigation Experiment (CAPSTONE), yang sedang menuju orbit bulan. Namun, Advanced Space yang membangun CAPSTONE, mengatakan pada Rabu (6/7/2022) bahwa tim dan mitra misinya telah berhasil menentukan penyebab anomali. Timsekarang telah menjalin kembali kontak dengan satelit.
“Sinyal mengonfirmasi lokasi pesawat luar angkasa,” kata Advanced Space pada Rabu (6/7/2022), dilansir dari Digital Trends, Kamis (7/7/2022).
Ia menambahkan sistem pesawat luar angkasa berfungsi dengan baik. Perusahaan menjelaskan bahwa tim telah menghasilkan solusi navigasi.
Solusi ini memberikan informasi yang diperlukan bagi tim untuk merancang manuver koreksi lintasan yang diperbarui. Tim yakin bahwa masalah telah diselesaikan, meskipun memperingatkan bahwa itu masih "situasi yang sangat dinamis."
Satelit CAPSTONE diluncurkan oleh perusahaan penerbangan antariksa Selandia Baru, Rocket Lab pada 28 Juni. CAPSTONE adalah bagian penting dari persiapan NASA untuk era baru eksplorasi bulan. Satelit akan menguji orbit bulan yang diusulkan untuk Gateway, sebuah stasiun ruang angkasa multiguna yang akan menawarkan dukungan untuk misi kru jangka panjang di permukaan bulan.
Misi awak pertama ke bulan dalam lima dekade dapat dilakukan segera pada 2025. Ketika itu terjadi, itu akan menempatkan wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama di permukaan bulan. Di tahun-tahun mendatang, NASA ingin membangun pangkalan di bulan di mana para astronaut dapat tinggal dan bekerja untuk waktu yang lama, dengan Gateway berfungsi sebagai penghubung antara pangkalan-pangkalan itu dan Bumi.
Sekarang CAPSTONE kembali menjalin kontak dengan pengontrol misinya. Satelit ini seharusnya tidak lama sebelum memasuki orbit bulan yang ditargetkan, memberikan informasi penting NASA yang akan membantunya merencanakan penyebaran Gateway.