Jumat 21 Jan 2011 16:00 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Umat Islam tak Toleran? Cek Perbandingan Rumah Ibadah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kasus tindak kekerasan yang membuat umat Islam dituding intoleran dinilai Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Masykuri Abdullah terlalu gegabah. Seharusnya ada data dan fakta yang jelas terkait ukuran intoleran. Demikian pernyataan Masykuri saat berbicara dalam diskusi Pemimpin Ormas Islam tentang Kerukunan Umat Beragama di Indonesia yang berlangsung di Kantor Pusat MUI, Jakarta, Senin (17/1).

Dia memaparkan dengan merujuk data Kementerian Agama tahun 2008, jumlah umat Islam di Indonesia mencapai 88,8 persen. Namun, jumlah tempat ibadahnya 64,8 persen saja. Sementara jumlah pemeluk Kristen Protestan nasional mencapai 5.7 persen dengan jumlah tempat peribadatan 15, 38 persen, dan pemeluk Katholik nasional mencapai 3 persen dengan jumlah tempat peribadatan 3.72 persen.

Di Jakarta,  jumlah pemeluk Islam mencapai 87.8 Persen dengan jumlah tempat peribadatan mencapai 67,21 persen. Sementara jumlah pemeluk Kristen Protestan mencapai 4.69 persen dengan jumlah tempat peribadatan mencapai 22.92  persen. Lalu pemeluk Kristen Katolik mencapai  4.09 persen dengan jumlah peribadatan 1.03 persen.

Masykuri menilai, data-data tersebut menujukan bahwa umat Islam cenderung toleran. Karena itu, dirinya mengharapkan tidak hanya umat Islam saja yang harus bersikap toleran tapi juga umat lain juga harus berperan.

 

Footage by thejakartapost.com