Ahad 10 Jul 2022 17:49 WIB

Merapi Muntahkan 60 Guguran Lava Pekan Ini

Aktivitas vulkanis Gunung Merapi periode 1-7 Juli 2022 dinilai masih cukup tinggi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
Luncuran lava pijar keluar dari kawah Gunung Merapi terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Luncuran lava pijar keluar dari kawah Gunung Merapi terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aktivitas vulkanis Gunung Merapi periode 1-7 Juli 2022 masih cukup tinggi. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso mengatakan, pekan ini teramati 60 guguran lava.

"Ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Agus, Ahad (10/7/2022).

Baca Juga

Agus melaporkan, di kubah barat daya teramati adanya pertumbuhan kubah, dengan volume kubah terhitung sebesar 1.645.000 meter kubik. Sedangkan, untuk kubah tengah pada pekan ini tidak dapat teramati karena dominan terhalang asap.

Meski begitu, berdasarkan analisis foto dari Stasiun kamera Deles5 masih tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah. Karenanya, BPPTKG menetapkan untuk volume kubah tengah terhitung tetap yaitu sebesar 2.582.000 meter kubik. 

Intensitas kegempaan pada pekan ini masih cukup tinggi. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada pekan ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Intensitas curah hujan sebesar 42 milimeter per jam.

Terjadi selama 20 menit di Pos PGM Kaliurang pada 5 Juli 2022. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. BPPTKG menyimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi.

"Berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga ," ujar Agus.

Ia menerangkan, potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer. Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Kemudian, di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

Untuk itu, BPPTKG tetap meminta masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Antisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi, mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement