REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus dugaan pidana pemilu yang menjerat Ketua PA 212 Slamet Maarif jadi berita terbanyak pilihan Republika Netizen (Retizen), Selasa (26/2). Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Polisi Agus Triatmaja, mengatakan keputusan bahwa perbuatan yang dilakukan Slamet Maarif pada saat itu belum memenuhi unsur tipid (tindak pidana) pemilu.
Kasus Dugaan Pidana Pemilu Slamet Maarif Disetop
Sementara berita terhits kedua adalah soal netralitas kepala daerah. Sekretaris Kabinet Pramono Anung berpendapat, wajar jika ada kepala daerah yang melakukan deklarasi dukungan terhadap salah satu pasangan calon. Namun, perlu diingat, deklarasi oleh kepala daerah ini harus tidak melanggar peraturan dan undang-undang yang berlaku serta tak menggunakan fasilitas negara.
Katanya Kepala Daerah Harus Netral, Kok Deklarasi Dukungan?
Ketiga berita terbanyak yang dibaca Retizen terkait Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengajak Prabowo Subianto dan Kivlan Zein untuk melakukan sumpah pocong guna membuktikan tudingan keterlibatan dalam kerusuhan 1998. Wiranto menyampaikan ini untuk merespons pernyataan mantan kepala Staf Kostrad Kivlan Zein yang menudingnya sebagai dalang kerusuhan 1998.
Wiranto Ajak Prabowo dan Kivlan Zen Sumpah Pocong soal Ini
Sedangkan keempat adalah video berita MUI DKI Jakarta yang dinilai terlibat politik praktis. Ketua Umum Hafidz Kampus Al-Quran PTIQ, Muhammad Irfan Hidayat menilai ketua MUI DKI Jakarta telah melanggar kode etik di MUI.
MUI DKI Jakarta Dinilai Terlibat Politik Praktis
Sedangkan berita kelima terbanyak yang dibaca pembaca adalah Kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Riau. Kebakaran yang terjadi sejak Januari hingga Februari 2019 ini terus meluas hingga mencapai 1.136 hektare. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mengatakan, angka itu melonjak lebih dari 150 hektare dalam kurun waktu kurang dari 48 jam terakhir.
1.136 Hektare Hutan Riau Terbakar
Ikuti Whatsapp Channel Republika