Kamis 25 Jul 2019 16:47 WIB

Viral Gaji Lulusan UI, Mahasiswa: Mungkin Soal Prestise

Meski miliki prestise, lulusan UI itu bersyukur akan digaji Rp 8 juta.

Rep: Umi Soliha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Program Ilmu Komunikasi Angkatan 2018, Namirah (19) saat diwawancarai terkait postingan viral di media sosial belakangan ini tentang kekecewaan seseorang yang mengaku lulusan baru UI karena dapat tawaran gaji Rp 8 juta, Jakarta, Kamis (25/7).
Foto: Republika/Umi Soliha
Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Program Ilmu Komunikasi Angkatan 2018, Namirah (19) saat diwawancarai terkait postingan viral di media sosial belakangan ini tentang kekecewaan seseorang yang mengaku lulusan baru UI karena dapat tawaran gaji Rp 8 juta, Jakarta, Kamis (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini media sosial bergemuruh dengan  unggahan seseorang yang mengaku lulusan baru (fresh graduate) Universitas Indonesia (UI). Dalam unggahan tersebut, ia menolak perusahaan lokal yang menawarinya gaji Rp 8 juta.

Ia juga mengaku,  baru mengikuti wawancara perusahaan tersebut. Menurutnya,  universitasnya memiliki level yang lebih tinggi sehingga tak bisa dibandingkan dengan kampus-kampus lain.

Berikut isi postingan tersebut:

"Jadi, tadi gue di undang interview kerja perusahaan lokal. Dan nawarin gaji 8 juta doang. Hellooo meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI Pak!! Universitas Indonesia," tulisnya.

"Jangan disamain ama fresh graduate kampus lain dong ah. Level UI mah udah perusahaan LN, kalo lokal mah oke aja asal harga cucok."

Menanggapi berita viral yang membawa nama kampusnya, mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2018 Amirah (18 tahun) tidak menampik jika mahasiswa yang masuk UI memiliki prestise. Prestise itu kemungkinan karena selama ini UI dikenal sebagai salah satu kampus favorit di Indonesia.

"Bisa jadi karena UI adalah salah satu kampus favorit dan proses masuknya juga cukup ketat. Jadi, karena hal tersebut kebanyakan mahasiswa UI memiliki prestise yang tinggi," kata dia.

Namun, ia juga meminta masyarakat tidak menggeneralisir mahasiswa UI seperti apa yang ada di mengunggah tersebut. Mengingat, kata dia, orang yang mengunggah masih belum diketahui identitasnya.

"Kita juga perlu hati-hati terkait postingan viral tersebut karena kita masih belum tau dia mahasiswa UI atau tidak," ujarnya saat ditemui di kampus UI Depok, Kamis (25/7).

Ia juga sangat menyayangkan apa yang telah dilakukan orang yang mengunggah tersebut. Menurut dia, ia justru harus bersyukur fresh graduate tapi bisa mendapatkan tawaran sebesar itu.

"Semua butuh proses dan nggak langsung instan. Dari bawah dulu, baru pelan-pelan naik," kata dia.

Ia juga berpendapat asal kampus bukanlah satu-satunya penentu besaran gaji saat diterima kerja. Banyak aspek yang harus dipertimbangkan salah satunya, seperti pengalaman sebelumnya, personal attitude dan masih banyak lainnya.

"Latar belakang kampus bisa jadi penunjang namun bukan mutlak," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement