REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini media sosial bergemuruh dengan unggahan seseorang yang mengaku lulusan baru (fresh graduate) Universitas Indonesia (UI). Dalam unggahan tersebut, ia menolak perusahaan lokal yang menawarinya gaji Rp 8 juta.
Ia juga mengaku, baru mengikuti wawancara perusahaan tersebut. Menurutnya, universitasnya memiliki level yang lebih tinggi sehingga tak bisa dibandingkan dengan kampus-kampus lain.
Berikut isi postingan tersebut:
"Jadi, tadi gue di undang interview kerja perusahaan lokal. Dan nawarin gaji 8 juta doang. Hellooo meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI Pak!! Universitas Indonesia," tulisnya.
"Jangan disamain ama fresh graduate kampus lain dong ah. Level UI mah udah perusahaan LN, kalo lokal mah oke aja asal harga cucok."
Menanggapi berita viral yang membawa nama kampusnya, mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2018 Amirah (18 tahun) tidak menampik jika mahasiswa yang masuk UI memiliki prestise. Prestise itu kemungkinan karena selama ini UI dikenal sebagai salah satu kampus favorit di Indonesia.
"Bisa jadi karena UI adalah salah satu kampus favorit dan proses masuknya juga cukup ketat. Jadi, karena hal tersebut kebanyakan mahasiswa UI memiliki prestise yang tinggi," kata dia.
Namun, ia juga meminta masyarakat tidak menggeneralisir mahasiswa UI seperti apa yang ada di mengunggah tersebut. Mengingat, kata dia, orang yang mengunggah masih belum diketahui identitasnya.
"Kita juga perlu hati-hati terkait postingan viral tersebut karena kita masih belum tau dia mahasiswa UI atau tidak," ujarnya saat ditemui di kampus UI Depok, Kamis (25/7).
Ia juga sangat menyayangkan apa yang telah dilakukan orang yang mengunggah tersebut. Menurut dia, ia justru harus bersyukur fresh graduate tapi bisa mendapatkan tawaran sebesar itu.
"Semua butuh proses dan nggak langsung instan. Dari bawah dulu, baru pelan-pelan naik," kata dia.
Ia juga berpendapat asal kampus bukanlah satu-satunya penentu besaran gaji saat diterima kerja. Banyak aspek yang harus dipertimbangkan salah satunya, seperti pengalaman sebelumnya, personal attitude dan masih banyak lainnya.
"Latar belakang kampus bisa jadi penunjang namun bukan mutlak," ujarnya.