Rabu 25 Sep 2019 17:00 WIB

Retizen Umumnya Relakan Anak Ikut Demo ke DPR

Republika netizen rata-rata mendukung anak-anak mereka ikut berdemonstrasi

Situasi aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI pukul 16.58 WIB. Polisi terus memukul mundur mahasiswa dengan menggunakan gas air mata.
Foto: Republika/Prayogi
Situasi aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI pukul 16.58 WIB. Polisi terus memukul mundur mahasiswa dengan menggunakan gas air mata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa dari berbagai daerah menggelar demonstrasi menolak sejumlah rancangan undang-undang. Mereka menilai rancangan undang-undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) memuat berbagai pasal yang kontroversial.

Republika.co.id melalui laman media sosial pun sempat bertanya terkait demonstrasi, khususnya kemungkinan para orang tua mengizinkan putra-putra mengikuti kegiatan tersebut. Sebagian besar Republika netizen mengizinkan anak-anak mereka mengikuti demonstrasi. Seperti akun Agus Swantoro yang mengaku mengizinkan anak ikut demonstrasi. "Diizinkan diiringi doa demi kebaikan," tutur Agus.

Akun lainnya, Umi Bralink mengaku bukan hanya diizinkan akan tetapi ia mengaku akan menemani. "Bukan cuma diijinkan pengen nya mah ditemenin kalo perlu.. Emaknya dulu juga kan tau gimana rasanya Demo.. pas jadi Mahasiswa..Tapi tetap usahakan Tertib..Doa kami semua menyertaimu Anak-anakku Generasi Muda ..harapan Bangsa.. Semoga Allah melindungi kamu semua..Aamiin," ucap dia.

Sedangkan Achmad Muharam menulis sang putri meminta izin ikut demonstrasi ke Jakarta. Hanya saja ia mempertimbangkan untuk tidak mengizinkan anaknya ikut dalam demonstrasi. 

"Anak sy mahasiswi disalah satu PTS di Bandung, dia minta izin mau demo ke Jakarta, dgn berbagai pertimbangan tdk sy izinkan, anak sy kecewa, tp sy kasih pengertian,...."

Sementara itu akun Achmad Muharam justru bertanya balik kepada admin Republika.co.id. Ia meminta semuanya untuk memilih ingin jadi anak-anak, pengkhianat atau pahlawan bagi negara. "Buat Admin nich..Kira-kira Anak-anak kita baiknya menjadi seorang Penjilat/pengkhianat atau Menjadi Seorang Yang berani menegakkan kebenaran/pahlawan," ujar dia mempertanyakan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement