Selasa 09 Apr 2019 11:00 WIB

Merindu Negarawan Sejati

Nabi Muhammad dan para sahabat sebagai negarawan sejati yang berpijak pada Alquran

Infografis Kesederhanaan Rasulullah.
Foto: Infografis Republika
Infografis Kesederhanaan Rasulullah.

Bila kita mendengar kata ‘negarawan’ disebutkan, siapakah sosok negarawan yang muncul di dalam benak kita? Apakah John F. Kenedy, Abraham Licoln, ataukah Hitler? Ya, mereka memang merupakan sosok pemimpin negara yang berpengaruh pada zamannya. Baik dinilai sebagai kisah yang baik maupun buruk di mata pembaca buku-buku sejarah yang menceritakan masa kepemimpinan mereka.

Jauh sebelum itu, pernahkah kita mendengar kisah seorang laki-laki penggembala yang di kemudian hari menjadi seorang pemimpin di Jazirah Arab? Orang tersebut digelari ‘Al-Amin’ oleh kaumnya, yang artinya orang yang terpercaya. Siapakah dia

Dialah Rasulullah SAW., seorang utusan yang kepadanya Allah SWT. berfirman, “Tidaklah Kami mengutus engkau, Muhammad, kecuali sebagi rahmat bagi seluruh alam.” (TQS. Al Anbiya: 107)

Siapa yang tak kenal Muhammad? Sosok yang jauh sebelum ia mendeklarasikan diri sebagai utusan Tuhan itu dikenal sebagai orang terpercaya lalu didustai oleh kaumnya. Pembawa risalah dan kitab suci Al-Qur’an itu kemudian dilabeli sebagai ‘pemecah belah’, tukang sihir, dan dukun oleh orang-orang Kafir Quraisy Jahiliyah.

Pemuka Kafir Quraisy itu mempropagandakan sosoknya senegatif itu. Tapi ia tak pernah peduli. Misinya satu yaitu menyampaikan risalah Islam bukan hanya kepada bangsa Arab tetapi juga kepada bangsa non-Arab.

Selama 13 tahun lamanya beliau begitu sabar menyeru kaum di tanah kelahirannya. Namun, tatkala perintah hijrah turun, bertepatan dengan siapnya masyarakat Madinah menerima kepemimpinan beliau, beliau berpindah ke Madinah.

Di sanalah beliau membangun masyarakat dan memimpinnya serta menerapkan risalah agama-Nya secara sempurna. Beliau mengikat perjanjian damai dengan kalangan Nasrani dan Yahudi di sekitar Madinah.

Beliau juga menjalankan strategi agar Islam dapat tersebar ke seluruh penjuru mata angin. Beliau pernah mengutus utusan untuk menyampaikan surat seruan beliau kepada Islam. Yaitu kepada Heraklius, Kisra, Muqauqis, dan sebagainya.

Pada intinya, beliau menerapkan ajaran Islam di Madinah secara sempurna, menjaga eksistensi dienul Islam, serta menyebarluaskan ajaran Islam. Hal itu dilakukan tak lain sebagai misi beliau sebagai seorang Rasul.

Sepeninggal beliau SAW beliau telah berhasil menaklukkan seluruh Jazirah Arab. Kerahmatan beliau ada pada risalah yang beliau bawa. Warisan beliau adalah al Quran dan As Sunnah (hadits).

Rasulullah adalah sosok tegas yang pernah bersabda “Jika Fathimah binti Muhammad mencuri, maka aku sendiri yang akan memotong tangannya.” Hal itu memberi teladan kepada kita untuk tidak bersikap diskriminatif serta membuktikan adanya kepastian hukum yang tidak tumpul ke atas namun tajam ke bawah.

Sepeninggal Rasulullah SAW., jazirah Arab sudah berada di bawah kekuasaan Islam. Lalu posisi beliau sebagai pemimpin kaum muslimin digantikan oleh shahabatnya yakni Abu Bakar. Sosok mulia yang lembut tapi tegas. Lalu digantikan oleh sahabatnya Amiirul Mu’minin Umar bin Khathob. Ia dikenal sebagai sosok keras dan tegas.

Tapi jangan salah menyangka, ia mudah sekali merasa bersalah tatkala menyadari  ada yang kurang tepat dari kepemimpinananya. Setiap malam ia susuri kota untuk menengok apakah ada rakyatnya yang tidak mendapatkan hak semestinya.

Adapula Ali, khalifah keempat dalam sejarah umat Islam yang dikalahkan oleh seorang yahudi di persidangan lantaran tidak dapat mendatangkan saksi bahwa ialah empu dari baju perang yang diaku-akui oleh orang Yahudi tersebut. Padahal pada saat itu dia mejabat sebagai kepala negara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement