Senin 07 Oct 2019 10:26 WIB

Jeritan Korban Karhutla: Kami yang Menuntut Keadilan

Kami sekarat sebelum kematian disiksa dengan debu yang betebaran di langit angkasa.

Petugas Brigdakarhutla Dinas Kehutanan berupaya memadamkan kebakaran lahan gambut di Ray enam Desa Sungai Batang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Rabu (28/8/2019).
Foto: Antara/Bayu Pratama S
Petugas Brigdakarhutla Dinas Kehutanan berupaya memadamkan kebakaran lahan gambut di Ray enam Desa Sungai Batang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Rabu (28/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, Bukankah dasar negara kita berlandaskan keadilan? Lantas, apakah adil membiarkan karhutla terus-menerus terjadi berpuluh tahun lamanya? Kami yang sekarat sebelum kematian disiksa dengan debu yang betebaran di langit angkasa.

Semua itu dikorbankan demi segenggam harta yang diincar korporasi dan elite negeri. Jika melihat total area yang terbakar, mustahil hanya menyalahkan masyarakat lokal. Namun, inilah yang terjadi. Elite negeri tutup mata dan tak peka.

Lagi-lagi masyarakat lokal sajalah yang disalahkan. Padahal, jumlah peladang dari masyarakat lokal saja terus turun. Luas lahan maksimal yang dapat digarap hanya setengah sampai satu hektare. Tak mungkin mereka mau repot membakar hingga ratusan ribu hektare.

Karhutla tak akan pernah terhenti selama perizinan mengelola hutan terus diberikan kepada korporasi besar. Sudah saatnya pengelolaan hutan skala besar hanya dipegang negara. Dengan begitu, keadilan yang diimpikan pun terwujud di tengah kehidupan.

PENGIRIM: Dessy Purbandari, Alumnus FT UGM, korban karhutla Kalbar

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement