Selasa 16 Apr 2019 14:18 WIB

Pemimpin Melayani Bukan Dilayani

Dalam Islam kepemimpinan pada hakikatnya melayani bukan dilayani

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi Pemimpin
Foto: pixabay
Ilustrasi Pemimpin

Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang disebut sebagai grand final menuju puncak kepemimpinan nasional akan segera digelar. Tepatnya pada tanggal 17 April 2019. Harapannya, melalui pilpres ini terpilih pemimpin yang dapat melayani rakyat, bukan yang minta dilayani.

Kepemimpinan pada hakikatnya adalah melayani (HR Ibnu Asakir dan Abu Nu’aim). Pemimpin adalah pelayan bagi orang yang dipimpin. Menjadi pemimpin berarti mendapat mandat untuk melayani rakyat. Karena itu, seorang pemimpin harus memiliki visi dan misi pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

Baca Juga

Kesuksesan seorang pemimpin bukan terletak pada kemampuannya duduk di singgasana kepemimpinan, tetapi terletak pada kemampuannya duduk di hati orang yang dipimpinnya. Hal itu terwujud dalam kemampuan pemimpin dalam melayani rakyat.Pemimpin adalah melayani bukan dilayani. 

Melalui pelayanan ini, antara yang memimpin dan yang dipimpin akan saling mencintai. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baiknya pemimpin kalian adalahorang-orang yang kalian mencintai mereka dan mereka pun mencintai kalian, yang kalian mendoakan kebaikan untuk mereka dan mereka pun mendoakan kebaikan untuk kalian.”