Selasa 12 Jul 2022 16:25 WIB

Warga Keluhkan Dampak Pembuangan Jeroan Hewan Qurban di Kalibaru

Jeroan hewan qurban yang dibuang ke sungai menyebabkan ribuan ikan mati

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nur Aini
Panitia menimbang daging qurban, ilustrasi. Warga pasar Kramat Jati, Cililitan, Jakarta Timur mengeluhkan dampak negatif dari pemotongan hewan qurban yang tak bertanggung jawab.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Panitia menimbang daging qurban, ilustrasi. Warga pasar Kramat Jati, Cililitan, Jakarta Timur mengeluhkan dampak negatif dari pemotongan hewan qurban yang tak bertanggung jawab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga pasar Kramat Jati, Cililitan, Jakarta Timur mengeluhkan dampak negatif dari pemotongan hewan qurban yang tak bertanggung jawab. Warga sekitar, Albert (60 tahun) mengaku selalu khawatir ada dampak lingkungan yang kian buruk dari pembuangan limbah jeroan kurban ke aliran kalibaru. 

Menurutnya, rutinitas negatif tahunan itu selalu terjadi dari waktu ke waktu. “Bukan cuman bau. Pas (ikan) busuk dan didiamkan juga khawatir dampak ke lingkungan,” kata Albert saat ditemui di Pintu Air Kalibaru, Cililitan, Senin (11/7/2022).

Baca Juga

Dia menambahkan, sebagai warga yang juga membantu petugas pengangkut sampah, sulit baginya memisahkan berbagai limbah plastik, jeroan hewan dan ikan sapu-sapu yang mati karenanya. Oleh sebab itu, dia meminta ada tindak lanjut dari pemerintah agar bisa menertibkan fenomena tahunan tersebut.

“Kasihan warga sama anak-anak di sini, baunya kan nggak enak. Khawatir juga kalau ada dampak lainnya,” tutur dia.

Albert menambahkan, di kejadian matinya ribuan ikan kemarin itu, selain dibuang pihaknya, sebagian juga hanyut terbawa aliran deras sungai. “Banyak warga jauh yang ngambilin ikan tertahan di UPK ini. Berkarung-karung,” kata dia.

Sementara itu, warga sekitar lainnya di Gg Kambing Jalan Raya Bogor, Cililitan, Udin (40) mengatakan matinya ribuan ikan sapu-sapu itu menunjukkan air yang sangat terkontaminasi.

“Padahal ikan sapu-sapu itu kuat di air keruh, tapi mati pas limbah kayak gitu (jeroan)” katanya.

Dia mengaku, hal serupa memang sempat terjadi sebelumnya meski tak sebanyak Senin (11/7) kemarin. Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi aliran sungai dan UPK Badan Air Kalibaru, Jakarta Timur, beberapa ikan sapu-sapu yang mati masih bisa ditemui di aliran tersebut. Beberapa di antaranya, tertahan di UPK Badan Air Kalibaru, beberapa lainnya hanyut mengikuti aliran air. Dari sela-sela sampah dan bangkai ikan sapu-sapu, jeroan hewan qurban juga mudah ditemui.

Petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Ikhsan Nasution mengatakan, dirinya melihat ikan sapu-sapu yang berjumlah ribuan itu mati di saringan air Cililitan pada pukul 07.00 WIB. Menurut dia, ikan-ikan itu mengambang berbarengan dengan jeroan-jeroan hewan sapi dan kambing.

Dia mengaku, kasus serupa memang pernah terjadi beberapa tahun lalu dan juga bertepatan dengan momen Idul Adha. Dalam temuan itu pula, kata dia, tumpukan jeroan sapi dan kambing ditemukan terbungkus karung berukuran besar.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement