REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo, berharap pasar tradisional atau pasar rakyat yang ada di wilayah itu mampu bersaing dengan pasar modern dengan jalan menciptakan suasana pasar yang bersih, nyaman dan ramah."Dengan kondisi pasar yang semakin baik ini, diharapkan pasar tradisional mampu bersaing dengan pasar-pasar modern," kata Kustini saat melakukan peluncuran perdana Pasar Potrojayan, Kapanewon (Kecamatan) Prambanansetelah direvitalisasi, Selasa (12/7/2022).
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan corporate social responsibilty (CSR) Bank BPD DIY berupa pembangunan fasilitas umum penunjang pasar senilai Rp 200 juta. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengucapkan terima kasih serta mengapresiasi semua pihak yang telah mensukseskan program revitalisasi pasar tradisional ini.
Ia juga berpesan kepada para pedagang dan pembeli yang ada di Pasar Potrojayan selalu memperhatikan kebersihan dan ketertiban lingkungan pasar. "Kalau pasarnya bersih, tertib, dan pedagangnya ramah, pasti pembeli juga akan nyaman belanja di pasar," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan, revitalisasi Pasar Potrojayan ini juga dalam rangka mendukung program revitalisasi 5.000 pasar yang digagas Kementerian Perdagangan."Pasar Potrojayan ini dibangun di atas tanah dengan luas lahan 3.305 meter persegi, dengan jumlah pedagang sebanyak 331 orang," katanya.
Menurut dia, Pasar Potrojayansaat ini juga telah memiliki sejumlah fasilitas umum yang cukup memadai, diantaranya ruang tera, ruang kesehatan, ruang laktasi, gudang bersama, ruang ibadah dan toilet."Revitalisasi tersebut menggunakan dana Tugas Pembantuan (TP) Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tahun Anggaran 2021 dengan nilai perolehan sebesar Rp5.941 miliar lebih dan disempurnakan dana APBD Kabupaten Sleman tahun anggaran 2021 sebesar Rp490 juta," katanya.
Guna mendukung kelengkapan saran prasarana di tempat tersebut Direktur Utama PT Bank BPD DIY Santoso Rahmad mengatakan pihaknya turut memberikan CSR senilai Rp 200 juta. Dana tersebut digunakan untuk pengadaan beberapa fasilitas pasar Potrojayan, diantaranya bantuan "gledek" (gerobak) untuk 289 pedagang."Selain itu juga untuk pemasangan CCTV, TV plasma 50 inch untuk menampilkan daftar harga, speaker, running text, blower, pojok selfie, papan nama dan papan petunjuk arah dan lain sebagainya," katanya.