Warga Kota Madiun sudah Bisa Daftar Subsidi Tepat BBM
Red: Yusuf Assidiq
Petugas melayani pendaftaran warga untuk membeli solar dan pertalite di SPBU. | Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pendaftaran subsidi tepat BBM kini sudah bisa dilakukan warga di Kota Madiun seiring dengan perluasan lokasi pendaftaran di beberapa daerah di Jawa Timur yang dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara.
Area Manajer Communication, Relations & CSR Patra Niaga Jatimbalinus Deden Mochammad Idhani mengatakan selain Kota Madiun, Kota Mojokerto dan Kota Malang juga sudah bisa melakukan pendaftaran melalui laman https://subsiditepat.mypertamina.id maupun aplikasi MyPertamina.
"Dari 13 kota dan kabupaten yang dilakukan pendaftaran subsidi tepat pada 1 Juli 2022 kemarin, sudah ada sebanyak 80 ribu data kendaraan yang masuk. Dan kemarin pada 11 Juli 2022 dilakukan perluasan pendaftaran subsidi tepat di 37 kota serta kabupaten di Indonesia termasuk Kota Madiun, Kota Mojokerto, dan Kota Malang di Jawa Timur," ujar Deden di Madiun.
Deden menjelaskan program subsidi tepat BBM tersebut baru dalam tahap pendaftaran. Artinya, belum sampai pada penerapan pembelian.
Pada tahap ini, pendaftaran fokus untuk melakukan pencocokan data antara yang didaftarkan oleh masyarakat dengan dokumen dan data kendaraan yang dimiliki.
Setelah statusnya terdaftar, masyarakat akan mendapatkan Quick Respon Code (QR Code) yang akan diterima melalui email atau notifikasi di website pendaftaran tersebut. Barcode tersebut yang nantinya digunakan saat pembelian BBM.
Kemudian, QR Code bisa dicetak dan dibawa ke SPBU, sehingga tidak wajib mengunduh aplikasi MyPertamina atau membawa telepon genggam ke SPBU. Bahkan, mengemuka usulan untuk dicetak stiker kemudian ditempel pada kendaraan.
"Mekanisme ini masih dikhususkan untuk kendaraan roda empat (mobil) dan belum untuk kendaraan roda dua," kata dia.
Masyarakat tidak perlu khawatir jika identitas dalam kendaraan berbeda dengan identitas diri. Pendaftaran tetap bisa dilakukan. Masyarakat yang tidak memiliki akses internet bisa datang ke SPBU yang ditunjuk untuk dibantu pendaftaran.
Pihaknya memang membuka layanan bantuan di SPBU untuk memudahkan masyarakat. Salah satu SPBU di Kota Madiun yang bisa melayani bantuan pendaftaran tersebut ada di SPBU Jalan Mayjend Sungkono.
Deden memastikan pelaksanaan pendaftaran melalui website bukan untuk menyulitkan masyarakat. Namun, untuk melindungi masyarakat rentan yang sebenarnya berhak menikmati subsidi energi.
"Sebanyak 80 persen pengguna BBM subsidi tidak tepat sasaran. Karenanya, perubahan ini sebenarnya untuk menertibkan agar peruntukan BBM subsidi tetap sasaran," ujarnya.