REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Cesc Fabregas hampir pasti bergabung dengan klub Serie B, Como 1907. Mantan penggawa tim nasional Spanyol ini sudah menyetujui persyaratan pribadi dengan tim Italia milik pengusaha Indonesia itu.
Rupanya, sebelum mendekat ke Como, yang bersangkutan menerima banyak tawaran. Klub asal Uni Emirat Arab, hingga Las Palmas tertarik menampungnya. Tetapi dia menolak semua tawaran itu.
Kemudian muncul ketertarikan dari I Lariani. Fabregas menyukai ide menuju Italia. Ia disodorkan kontrak dua tahun di klub yang stadionnya berada di tepi danau yang indah itu.
Juara Piala Eropa dua kali itu telah bermain di Spanyol, Inggris dan Prancis sepanjang kariernya. Tetapi ia tidak pernah merasakan kompetisi di negeri pizza. Fabregas berharap bisa menjadi pelatih setelah gantung sepatu nantinya.
"Dia ingin mendapatkan pengalaman, di negara, di mana taktik adalah salah satu bagian penting dari olahraga populer ini," demikian laporan yang dikutip dari Football Italia, Sabtu (16/7).
Sebelumnya, gelandang 35 tahun itu berstatus agen bebas. Ia menyelesaikan petualangannya di AS Monaco. Wakil Ligue 1 enggan memperpanjang kontraknya.
Fabregas termasuk pesepakbola dengan kualitas kelas wahid yang muncul dalam satu hingga dua dekade terakhir. Ia memulai jalur sepak bola di akademi La Masia (1997-2003). Setelahnya ia pindah ke tim yunior Arsenal pada 2003.
Di tahun yang sama, ia menembus skuat utama the Gunners. Pria Spanyol itu langsung menjadi andalan Meriam London. Ia bahkan sempat menjadi kapten tim tersebut.
Total delapan musim Fabregas bagian dari skuat polesan Arsene Wenger. Sejauh itu, ia tampil dalam 303 laga di berbagai ajang, dan mencetak 37 gol. Setelah berpetualang di Inggris, sang gelandang kembali ke Barcelona.
Fabregas berada di skuat utama Barca dari 2011 hingga 2014. Ia nyaris selalu tampil di setiap musimnya. Tapi saat itu lini tengah Blaugrana dihuni Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Sergio Busquets.
Alhasil, Fabregas hanya menjadi pelapis nama-nama di atas. Ia kemudian balik lagi ke Liga Primer. Pada petualangan keduanya di negeri Ratu Elisabeth, yang bersangkutan berkostum Chelsea FC.
Selama lima musim ia bermarkas di Stamford Bridge. Selanjutnya pada 2019 ia menuju Monaco. Kini setelah hengkang dari Stade Louis II, ia berpeluang merasakan suasana baru bersama Como.