Senin 18 Jul 2022 15:45 WIB

Alasan OPM Tembak Mati 10 Warga Sipil di Nduga

Total ada 12 warga Nduga yang ditembak oleh OPM, 10 meninggal dunia.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom
Foto: Dok pribadi
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengakui pihaknya telah menembak 12 orang di Nduga, Papua, pada Sabtu (16/7/2022). Peristiwa itu mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan melukai dua orang lainnya.

Sebby mengeklaim, 10 orang yang tewas itu merupakan intelijen pemerintah Indonesia yang menyamar sebagai karyawan dan penjaga kios. Ia menyebut, sejumlah masyarakat sipil yang ditembak itu pun telah dipantau oleh pihaknya selama beberapa hari sebelumnya. 

Baca Juga

Bahkan, menurut Sebby, di antara warga sipil itu ada yang memegang pistol. Sehingga, anggotanya melepaskan tembakan terhadap masyarakat sipil itu. 

"Ternyata salah satu dari (penjaga) kios itu mereka pegang pistol, akhirnya kami tembak," kata Sebby dalam keterangan tertulis resminya, Senin (18/7/2022).

Sebby menambahkan, TPNPB-OPM tidak akan segan melukai masyarakat yang mereka curigai sebagai mata-mata pemerintah Indonesia.

"Siapa pun dia, masyarakat sipil, karyawan, buruh kerja entah itu orang asli Papua atau non Papua serta juga pejabat orang Papua yang kami anggap mencurigakan, kami tidak akan kompromi," tutur Sebby. 

Sebelumnya diberitakan, Kepolisian bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) memburu teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang membunuh 10 warga dan melukai dua warga sipil. Pengerahan pasukan dan personel keamanan sudah dilakukan sejak akhir pekan kemarin setelah serangan KKB di Nduga, Papua, pada Sabtu (16/7/2022).

“Di Nduga, anggota Polri dan TNI sudah berjaga ketat di lokasi. Kita bersama-sama akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengejar pelakunya dan menangkap pelakunya untuk bisa dihadapkan ke hukum,” kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Komisaris Besar (Kombes) Ahmad Musthofa Kamal, Ahad (17/7/2022).

Kamal mengeklaim, situasi dan keamanan di Nduga berangsur kondusif. Polri dan TNI mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan dengan penetapan status siaga.

Pada Sabtu (16/7/2022) pagi waktu setempat, sekitar 20-an anggota KKB menyerang perkampungan di Nogolait, Distrik Kenyam, Nduga. Serangan itu diduga dilakukan kelompok separatis yang dipimpin Egianus Kogoya.

Serangan dengan senjata api dan senjata tajam itu menewaskan 10 orang warga sipil. Dua korban lainnya dalam kondisi kritis karena luka-luka bacokan dan tembakan.

 

photo
Daftar wilayah di DOB Papua. - (Republika)

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement