REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sanusi Rahaningmas mengatakan, bicara mengenai usulan pemekaran Provinsi Papua Barat Daya (PBD), tidak terlepas dari nama tokoh Papua almarhum Jimmy Demianus Ijie. Jimmy meninggal saat menjabat anggota DPR.
"Almarhum adalah penggagas pemekaran daerah otonom baru Provinsi Papua Barat Daya dari Provinsi Papua Barat yang telah disetujui DPR RI untuk dibahas menjadi rancangan undang-undang atau RUU," kata senator asal Papua Barat itu di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, Senin (18/7/2022).
Baca: Kronologi Kelompok Separatis Teroris Bantai Delapan Warga di Papua
Dia menyampaikan, perjuangan Papua Barat Daya sudah sewaktu mereka menjadi anggota DPRD Irian Jaya Barat periode pertama. Dan saat itu, sambung dia, almarhum Jimmy menjabat sebagai ketua DPRD Irian Jaya Barat.
Seluruh anggota DPRD Irian Jaya Barat saat itu dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sorong ikut terlibat. Tim saat ini dipimpin oleh Andi Asmuruf dan Yosafat Kambu. Menurut Sanusi, awal perjalanan pemekaran Papua Barat Daya setiap bulannya gaji sebagai anggota DPRD Dapil Sorong pada saat itu, dipotong untuk keperluan akomodasi tim perjuangan pemekaran.
Sanusi menjelaskan, perjuangan pemekaran Provinsi Papua Barat Daya berlanjut pada masa kepemimpinan Ketua DPRD Papua Barat Piter Kondjol dan Wakil Ketua JA Jumame. Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri saat itu, sambung dia, memanggil kedua pimpinan DPRD Papua Barat tersebut dan meminta agar jangan ada kubu-kubuan dalam perjuangan pemekaran provinsi.
Baca: Bertemu Ketua MRP-PB, Pangdam Kasuari Ingin Bantu Pembangunan Papua Barat
Semuanya harus dilebur jadi satu hingga akhirnya terbentuklah tim delapan yang terdiri dari dua unsur pimpinan di ambah enam anggota fraksi. "Semua Kementerian kami datangi dalam rangka perjuangan pemekaran. Perjuangan pemekaran Provinsi Papua Barat Daya idak berhenti dan sampai pada masa Gubernur Dominggus Mandacan dibentuk tim percepatan pemekaran provinsi PBD yang diketuai Lambert Jitmau," ujar Sanudi.
Dia menyampaikan, dengan perjuangan yang kuat akhirnya RUU Pemekaran Papua Barat Daya disetujui menyusul tiga RUU provinsi di Papua yang sudah disahkan sebelumnya. Menurut dia, lahirnya perjuangan pemekaran provinsi Papua Barat Daya berawal dari kekecewaan warga kota Sorong lantaran tidak menjadi ibu kota provinsi Papua Barat pada saat itu.
Sehingga almarhum Jimmy Demianus Ijie sebagai tokoh Papua memperjuangkan pemekaran provinsi baru ini. "Masyarakat yang ada di wilayah Sorong Raya sudah pasti ada yang setuju dan tidak. Saya yakin bahwa dengan adanya pemekaran sangat membantu masyarakat. Terlebih lagi, kondisi geografis, jumlah penduduk dan luas wilayah kita dimungkinkan lahirnya daerah otonom," kata Sanusi.
Baca: Pemprov Papua Barat Serahkan Aset Tahanan Militer ke Pangdam Kasuari