Rabu 20 Jul 2022 20:42 WIB

7.932 Hewan Ternak di Aceh Utara Sembuh dari PMK

Hewan ternak yang terinfeksi PMK di Kabupaten Aceh Utara mencapai 8.047 ekor.

Red: Qommarria Rostanti
sebanyak 7.932 ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Aceh Utara dinyatakan sembuh dari penyakit mulut dan kuku (PMK). (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
sebanyak 7.932 ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Aceh Utara dinyatakan sembuh dari penyakit mulut dan kuku (PMK). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara mencatat sebanyak 7.932 ternak sapi dan kerbau daerah itu dinyatakan sembuh dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Sekretaris Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara Muzakir mengatakan, hewan ternak yang terinfeksi PMK di daerah itu mencapai 8.047 ekor.

"Sebanyak 7.932 ternak dinyatakan sembuh dari penyakit mulut dan kuku, setelah mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan hewan," kata dia, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga

Ribuan ternak terpapar PMK tersebut, kata Muzakir, tersebar di 27 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara. Kasus PMK paling banyak ditemukan di Kecamatan Tanah Jambo Aye dan Kecamatan Cot Girek.

"Untuk ternak yang mati akibat penyakit mulut dan kuku hingga saat ini sudah berjumlah 49 ekor dan ternak yang dipotong paksa atau bersyarat sebanyak 13 ekor," kata dia.

Muzakir mengatakan, virus penyakit mulut dan kuku menyebar dengan cepat dan sembuhnya juga cepat jika segera ditangani. Jadi masyarakat tidak perlu panik jika hewan ternaknya terpapar virus tersebut.

Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara, kata Muzakir, menyiagakan petugas di 13 lokasi pusat kesehatan hewan (puskeswan). Muzakir juga meminta kepada masyarakat agar segera melaporkan kepada petugas jika ada ternak yang terindikasi virus PMK agar segera ditangani, sehingga tidak menyebar ke ternak-ternak lainnya.

"Kami juga terus memantau situasi penyebaran PMK serta melakukan penyemprotan disinfektan secara masif, pemberian obat-obatan dan vitamin bagi ternak yang sakit serta sosialisasi dan edukasi cara penanganan PMK kepada peternak," kata Muzakir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement