REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Terdapat beberapa hal menjadi manfaat bagi orang yang sudah meninggal. Salah satunya yakni mendapatkan doa dan permohonan ampun dari kaum muslimin untuk dirinya.
Dikutip dari buku Azab dan Nikmat Kubur karya Syaikh Husain bin Audah al-Awaisyah, di dalam Alquran telah dijelaskan mengenai hal ini, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
وَالَّذِيۡنَ جَآءُوۡ مِنۡۢ بَعۡدِهِمۡ يَقُوۡلُوۡنَ رَبَّنَا اغۡفِرۡ لَـنَا وَلِاِخۡوَانِنَا الَّذِيۡنَ سَبَقُوۡنَا بِالۡاِيۡمَانِ
"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami..." (QS Al-Hasyr ayat 10)
Dan sabda Rasulullah ﷺ
من استغفر للمؤمنين والمؤمنات كتب الله له بكل مؤمن ومؤمنة حسنة
“Siapa saja yang meminta ampunan bagi orang-orang Mukmin, laki-laki dan perempuan, maka dicatat baginya satu kebaikan pada setiap orang Mukmin laki-laki maupun perempuan (yang dia mintakan ampunan),” (HR. Ath-Thabrani)
Di samping itu, sedekah anak atas nama orang tuanya juga bermanfaat bagi orang yang telah wafat, diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhuma,
أنَّ رجلًا قال للنبيِّ صلَّى الله عليه وسلَّم: إنَّ أمِّي افتُلتَتْ نفسُها وأراها لو تكلَّمَتْ تصدَّقَتْ أفأ تصدَّق عنها؟ قال: نعمْ تصدَّق عنها
“Seseorang bertanya kepada Nabi ﷺ : ‘Ibuku meninggal dunia dengan tiba-tiba, dan aku yakin seandainya ketika itu ia masih bisa bicara, niscaya ia akan bersedekah. Bolehkah aku bersedekah atas namanya?’ Rasulullah menjawab: “Bersedekahlah atas namanya!’” (HR Bukhari dan Muslim)