Ahad 24 Jul 2022 07:58 WIB

Anak yang Meninggal Akibat DBD di Bandung Bertambah Jadi 7 Orang

Dinkes telah mengirim surat kewaspadaan kepada kewilayahan dan fasilitas kesehatan.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Anggota Karang Taruna melakukan pengasapan atau fogging untuk mencegah penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD).
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Anggota Karang Taruna melakukan pengasapan atau fogging untuk mencegah penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jumlah anak di Kota Bandung yang meninggal dunia akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), terus bertambah. Bulan Juni lalu anak yang meninggal sebanyak 6 orang, sedangkan pada Juli bertambah menjadi 7 orang anak.

"Iya betul (tujuh orang)," ujar Kabid Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung Ira Dewi Jani saat dikonfirmasi, Ahad (24/7/2022).

Dia menyebut, sebelumnya usia anak-anak yang meninggal dunia akibat penyakit DBD antara satu hingga 9 tahun. Pihaknya mencatat, pada Januari kasus DBD sebanyak 1.225 orang, Februari 738, Maret 457, April 158 serta Mei 328 orang. 

Sedangkan pada pekan kedua Juni sudah terdapat 7 orang yang terserang DBD. Dia mengatakan, penyebab anak yang meninggal dunia belum dapat dipastikan. Sebab analisis, harus mengacu kepada hasil medis yang diperoleh.