REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Salah satu bentuk ikhtiar bagi seorang Muslim untuk mendapat sesuatu adalah dengan berdoa. Namun dia menilai doanya tak kunjung terkabul karena apa yang dimintanya dalam doa belum terwujud.
Lantas, apakah jika sesuatu yang didoakan lalu tidak terwujud di dunia itu berarti doanya tidak terkabul?
Anggota Fatwa Dar al-Ifta Mesir, Syekh Dr Mahmud Syalabi menjelaskan tentang hal tersebut.
Dia mengatakan, ada tiga bentuk terkabulnya doa. Pertama, apa yang diminta dalam doanya menjadi kenyataan di dunia. Kedua, apa yang diminta dalam doa seorang hamba disimpan Allah SWT supaya doa tersebut menjadi manfaat bagi hamba tersebut saat di akhirat kelak.
Ketiga, lanjut Syekh Mahmud, doa itu menjadi penyebab seorang Muslim dijauhkan atau dihindarkan dari penyakit. Artinya bahwa dengan doa tersebut seorang Muslim mendapat kenikmatan sehat.
"Jadi doa itu pasti diijabah Allah SWT, tetapi bentuk jawaban terhadap doa ini tidak terbatas pada apa yang diminta," ujarnya.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang pun yang meminta dengan sebuah doa kecuali Allah akan mengabulkan apa yang dimintanya atau memalingkannya dari keburukan dan semacamnya, selama dia tidak memanjatkan doa yang mengandung dosa atau pemutusan silaturahmi." (HR At-Tirmidzi)
Sumber: https://www.elbalad.news/5369743