Senin 25 Jul 2022 23:03 WIB

Kementerian ESDM Dorong Peningkatan Jumlah SPKLU dan SPBKLU

Program kendaraan listrik jadi salah satu upaya mendorong kemandirian energi domestik

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang pengemudi ojek daring menukar baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di Jakarta, Jumat (4/3/2022). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik dengan meningkatkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di Indonesia.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Seorang pengemudi ojek daring menukar baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di Jakarta, Jumat (4/3/2022). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik dengan meningkatkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik dengan meningkatkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di Indonesia.

Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dwinugroho mengatakan, program kendaraan listrik menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mendorong kemandirian energi domestik melalui pengurangan ketergantungan impor BBM. "Dalam pengelolaan sektor energi, pemerintah memiliki kewajiban untuk menjamin ketahanan energi nasional. Upaya tersebut dilakukan dengan mendorong kemandirian energi domestik melalui pengurangan ketergantungan impor BBM, salah satunya dengan penggunaan kendaraan bermotor listrik untuk transportasi jalan," kata Dwinugroho dalam keterangan di Jakarta, Senin (25/7/2022).

Baca Juga

Kementerian ESDM mencatat ada sebanyak 332 unit SPKLU ataupun charging station di 279 lokasi publik dan juga terdapat 369 unit SPBKLU ataupun battery swap station tersebar di Indonesia. Dwinugroho menuturkan fasilitas pengisian baterai kendaraan bermotor itu juga tersedia di destinasi pariwisata, misalnya pada Presidensi G20 telah dibangun 24 charging station pada 17 lokasi di Bali.

Selain itu SPKLU juga telah dibangun di Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur. "Kami berharap dengan jumlah SPKLU yang semakin banyak,dan dibarengi teknologi pengisian yang makin maju, maka proses pengisian ulang baterai kendaraan listrik hanya memerlukan waktu pengisian baterai antara 30 sampai 90 menit, sehingga dapat membuat mobil listrik makin menarik bagi para pengguna kendaraan bermotor," ujarnya.

Kementerian ESDM secara aktif melaksanakan program konversi motor BBM ke motor listrik. Sejak diluncurkan pada 18 Agustus 2021 sampai dengan akhir 31 Desember 2021 telah dilakukan rangkaian proses mulai penyusunan desain teknis, penyiapan anggaran dan biaya, penyiapan sepeda motor, proses pengadaan komponen, proses pelatihan, proses konversi, uji ketahanan hasil konversi, proses uji tipe dan proses perubahan STNK serta BPKB di kepolisian dari 100 unit sepeda motor kendaraan operasional Kementerian ESDM.

Sepanjang 2022 Kementerian ESDM menargetkan ada 1.000 unit sepeda motor dari kementerian maupun lembaga dan BUMN dikonversi menjadi sepeda motor listrik. Saat ini Kementerian ESDM sedang dalam proses merevisi Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2020 sebagai upaya mempercepat jumlah sebaran SPKLU dan SPBKLU melalui proses perizinan dan persyaratan teknis yang lebih fleksibel dan insentif-insentif lainnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement