REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, vaksinasi booster (penguat) dosis kedua di Ibu Kota Provinsi Bali itu akan menyasar sebanyak 19 ribuan tenaga kesehatan (nakes).
"Sebelumnya, data tenaga kesehatan yang terdaftar sebanyak 16 ribuan. Namun, dari pelaksanaan vaksinasi dosis pertama, kedua, hingga booster pertama, ternyata ada 19 ribuan nakes di Kota Denpasar yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19," kata Dewa Rai di Kota Denpasar, Provinsi Bali, Selasa (2/8/2022).
Baca: Anggota Panja DPR Minta Tiga Vaksin Booster Diujikan ke MUI
Menurut dia, perbedaan data jumlah nakes tersebut karena ada yang ber-KTP daerah lain, namun tercatat mendapatkan vaksinasi Covid-19 di Kota Denpasar. Pasalnya, nakes tersebut bekerja atau melakukan aktivitas di Kota Denpasar.
Oleh karena itu, berdasarkan realisasi atau capaian vaksinasi Covid-19 pada periode sebelumnya tersebut, untuk pelaksanaan vaksinasi penguat yang kedua, juga ditargetkan dapat menyasar sedikitnya 19 ribu nakes. Merujuk Surat Edaran Kementerian Kesehatan tentang pelaksanaan vaksinasi penguat kedua bagi nakes sudah bisa dimulai dari 29 Juli 2022.
Hanya saja, untuk pelaksanaannya di lapangan menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin Moderna. "Untuk ketersediaan vaksin, kami pesan secara bertahap. Nanti didistribusikan dari provinsi. Kami sesuaikan dengan target sasaran dan kebutuhan," ucap Dewa Rai.
Baca: Kala Anggota Panja Pengawasan Vaksin Bertanya Kapasitas Produksi Bio Farma
Dia menambahkan, pemberian vaksinasi keempat bagi para nakes bisa dilaksanakan di masing-masing fasilitas kesehatan (rumah sakit dan puskesmas) tempat mereka bertugas. Jika di faskes kesehatan masih tersedia vaksin Moderna, maka vaksinasi dosis penguat bagi nakes dapat dilayani.
"Jadi sesuai dengan arahan pusat kami sudah siap dan diawali dengan tenaga kesehatan," kata kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Denpasar itu. Adapun data kumulatif pelaksanaan vaksinasi di Kota Denpasar dosis pertama mencapai 963.525 orang (152,49 persen), dosis kedua 890.444 orang (140,93 persen), dan dosis ketiga 503,619 orang (99,55 persen).