REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemkot Sukabumi berupaya memberantas buta baca Alquran. Upayanya dengan memaksimalkan Gerakan Maghrib Mengaji yang dilauching sejak akhir 2018 lalu.
''Semangatnya gerakan ini ingin memberantas buta baca tulis huruf Alquran dan mengenalkan pemahaman agama sejak dini kepada anak,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Balai Kota Sukabumi, Rabu (3/8/2022).
Hal ini disampaikan di sela-sela penyerahan uang pembinaan kepada kafilah Kota Sukabumi yang meraih juara dalam MTQ ke XXXVII tingkat Jawa Barat dan pemberian uang insentif kepada guru mengaji dalam gerakan Magrib Mengaji.
Menurut Fahmi, dalam dua tahun terakhir Kota Sukabumi terdampak pandemi termasuk ke gerakan Maghrib mengaji. Namun gerakan ini jadi kebiasaan bagi masyarakat, ketika jadi kebiasaan maka terus berlanjut.
Apalagi kata Fahmi, tidak bisa dipungkiri ada anak yang belum bisa membaca Alquran dan ke depan melakukan pendataan. Nantinya ketika ada yang belum bisa membaca Alquran, maka harus dilakukan intervensi.
Sebab lanjut Fahmi, khawatir semakib besar mereka semakin sulit baca tulis Alquran dan kalau masih kecil bisa cepat beradaptasi. Intinya ada anak yang harus diselamatkan dan harus dilakukan intervensi.
Di mana harapannya Gerakan Maghrib Mengaji semakin mengakar dan membudaya. Sehingga anak berkumpul di masjid bisa terjadi, minimal di waktu Maghrib hingga shalat Isya.
'' Insyalah bisa menjaga anak ketika memiliki budaya itu,'' ujar Fahmi. Ia mengucapkan terimakasih kepada alim ulama dan guru ngaji mari terus kuatkan gerakan tersebut.